Semakin Raga memikirkan ucapan ibunya tadi pagi, semakin dia mulai mempertanyakan hatinya saat ini.
Benarkah niatnya untuk Savira selama ini hanya ada di dalam mulutnya saja? Benarkah hatinya masih beralih ke lain hati karena usianya yang masih muda?
Raga menekuri kedua sepatunya sejak tadi. Karena di lobi dilarang merokok, jadi dia bingung harus melakukan apa. Dia sudah memainkan ponselnya, tapi pesan dari Rasty selalu menganggunya.
Dan entah mengapa dia merasa tidak terganggu dengan pesan dari perempuan tersebut.
Jika biasanya dia akan mengabaikan pesan dari wanita lain. Maka tidak pada Rasty. Mengapa demikian? Apa karena Rasty cantik?
Tidak. Rasty, Mita dan Dina semuanya cantik tapi hanya pada Rasty dia bisa seceroboh ini. perkenalan yang tak mengenakan malah membuatnya jadi dekat seperti ini. dan tentu saja tanpa sepengetahuan Savira.
"Maaf lama," ucap Savira ketika dia menghampiri Raga.