Chereads / Beautiful Peach Blossom / Chapter 34 - BAB 34 "APA YANG TERJADI PADAKU?"

Chapter 34 - BAB 34 "APA YANG TERJADI PADAKU?"

ROSE AND SUNSET

Sesampainya di istana, dohyun langsung membawanya ke balai pengobatan. Hansung dibaringkan di sebuah ranjang yang biasanya dipakai untuk pasien. Dohyun sudah mengumpulkan semua obat dan kassa yang dia butuhkan untuk membalut luka hansung, akan tetapi ia terhenti ketika menyadari bahwa hansung adalah seorang gadis. Ia harus hati-hati saat membuka bajunya.

Ia pun menghela napas panjang. Mengambil selembar kain putih lebar dan ia letakkan di atas hansung sebagai selimut, lalu ia pun memulai menggunting baju hansung mulai dari lengan hingga ke badan. Itu semua ia lakukan tanpa melihat bentuk badan hansung, karena sejak awal dia sudah tahu bahwa hansung adalah seorang gadis. Oleh karena itu, ia selalu merasa bahwa ia harus melindungi gadis itu dari orang lain terutama siswa haeseok yang semua mahasiswanya adalah lelaki.

Ia melanjutkan meracik ramuan dan membubuhi luka panah hansung dengan bubuk daun yunjang. Daun yunjang berkhasiat untuk meredakan nyeri pada luka luar. Setelah itu, dohyun membalut luka sahabatnya dengan baik. Dohyun juga menyiapkan pakaian untuk hansung meskipun itu pakaiannya sendiri.

Setelah semua selesai terdengar suara ketukan dari luar, ia pikir itu adalah rombongan hyunsang yang sudah sampai di istana dan hendak menanyakan kabar hansung. "syukurlah, mereka sampai setelah aku selesai mengobati lukamu" kata dohyun pada diri sendiri.

Ia pun berjalan menuju pintu, membuka kunci dan betapa terkejutnya dia bahwa paman hanlong lah yang sedang berdiri di luar pintu tersebut. Tidak ada yang berbicara, dohyun takut jika kim hanlong akan berbuat sesuatu yang tidak bisa ia pikirkan.

Namun kim hanlong bahkan tidak bereaksi apa-apa selain bertanya, "sejak kapan kau tahu kebenarannya?".

# # #

Meskipun banyak orang yang antusias untuk mencari hansung dan hyunsang, ternyata masih ada beberapa mahasiswa yang tidak ikut membantu, hal itu bisa disebabkan berbagai alasan, ada yang malas, ada yang membantu menjaga istana karena jumlah prajurit penjaga berkurang, namun ada juga yang tidak tahu tentang kabar menghilangnya dua mahasiswa tersebut.

Jang jaebum baru saja masuk ke ruang tidurnya setelah ia selesai mandi. Rambut gondrongnya masih basah. "jaebum! Kau tahu tidak? Istana sedang heboh sekarang, hansung dan hyunsang sempat menghilang dari hutan karena mencari rempah-rempah yang diinginkan oleh guru Li" celetuk bomin.

"menghilang? Bagaimana bisa?" Tanya jaebum agak bingung. Dirinya merasa bahwa hansung adalah orang yang cerdas, tidak sulit baginya untuk mengingat jalan pulang, setidaknya itu yang ia pikirkan Karena ia tahu masa lalu hansung.

"hei! Kalian tahu?!" tiba-tiba seseorang sedang membuka paksa pintu kamar mereka, jaehan yang satu rumah namun berada di kamar yang berbeda dengan jaebum berjalan mendekat, "aku punya cerita menggemparkan! Kalian tahu tidak? Tadi sewaktu aku membantu dohyun mencari hansung dan hyunsang kulihat bagian kiri tubuh hansung dipenuhi oleh darah. Bahkan terlihat jelas di mataku bahwa ada bekas tembakan anak panah mengenai dada kiri hansung. Kalo kesimpulanku si…" katanya kemudian memelankan suaranya, "ada seseorang yang ingin membunuh hansung. Untuk alasan apa aku tidak tahu, kecurigaanku sih, kalau orang yang mencoba membunuh hansung ini adalah orang yang iri karena hansung menduduki peringkat pertama kemarin" diikuti suara ooh oleh keempat orang yang berada di ruangan itu, hanya jaebum yang diam seribu bahasa tidak menanggapi temannya.

"ada orang lain yang mengincar nyawa hansung selain aku? Siapa?" Tanya jaebum pada dirinya sendiri.

# # #

"bagaimana kondisinya?" Tanya paman hanlong ketika ia berdiri di samping ranjang keponakannya.

"dia sudah kuobati, semoga ia bisa lekas pulih, mungkin butuh waktu dua hari agar ia bisa beristirahat total di sini" kata dohyun.

"sejak kapan kau tahu kalau dia… perempuan?" Tanya kim hanlong penuh selidik, ia yakin sebelum kejadian ini pria ini pasti mengetahui tentang keponakannya ini.

Karena merasa posisinya sudah terpojokkan, dohyun memutuskan untuk berbicara jujur kepada guru kim hanlong. "sejak hari pertama ia pindah ke haeseok, aku sudah tahu kalau dia bukan laki-laki" jawab dohyun apa adanya.

"bagaimana kau tahu?" Tanya kim hanlong lagi.

"kau tidak perlu tahu itu, yang penting aku tidak bersikap kurang ajar padanya dan dia aman selama dalam penjagaanku" jawab dohyun singkat.

Bagaimanapun juga, semuanya sudah terlanjur. Ia pun tidak meminta penjelasan lebih dari dohyun, "baiklah, kumohon kau ikut jaga dia. Penjagaanku mungkin tidak seluwes dirimu yang satu rumah dengannya" ucap kim hanlong. Setelah itu, ia berpamitan pulang dan meminta dohyun untuk menjaga hansung.

Keesokan harinya, hansung terbangun dari tidurnya. Ia benar-benar merasa lemas dan sakit. Ia pun kembali mengingat kejadian terakhirnya, "benar, kemarin aku mendapat luka di dekat pundak kiriku" katanya dalam hati kemudian dia pun ingin kembali tidur. Ketika tidak sengaja melihat dohyun yang sedang ketiduran di seberang ruangan, dohyun tidur dalam kondisi duduk dan hanya berlapis satu selimut tipis.

"tunggu, aku dimana ini?" tanyanya dalam hati. "apa yang sedang terjadi?" kemudian hansung pun mengedarkan pandangan, dirinya berada di balai pengobatan. Hanya ada dia dan dohyun di ruangan tersebut, hansung masih lupa alasan dia terbangun di balai pengobatan. Kemudian, Ia hendak turun dari tempat tidurnya namun tak sengaja ia menyenggol gelas yang ada di meja dekatnya sehingga membangunkan dohyun yang tertidur.

"tunggu dulu bung, hati-hati. Kau mau kemana?" Tanya dohyun.

"aku ingin turun, aku ingin keluar" jawab hansung.

"tunggulah sampai kondisimu pulih, setelah itu kau bisa keluar. Bagaimana lukamu? Tidak begitu sakit kan?" Tanya dohyun.

"luka? Aku terluka?" hansung sejenak mengingat memori terakhirnya di hutan. Saat itu sebuah anak panah melesat mengenai lengan kirinya, rasa sakit langsung menjalar ke seluruh tubuhnya. Seperti racun yang langsung meresap ke semua anggota tubuh.

"tunggu. Aku kemarin pingsan?" Tanya hansung lagi. Dohyun hanya mengangguk singkat. "tapi kau tidak perlu khawatir, aku sudah menutup kedua lukamu dan sudah kuberi antiseptic juga, jadi aku harap racunnya segera mati di dalam tubuhmu" ujar dohyun.

"apa katamu? Dua luka? Maksudmu aku ditembak oleh panah dua kali?" Tanya hansung tak percaya.

"benar sekali, untuk yang kedua kau pasti sudah tidak sadar saat itu"

Hansung merenung, jawaban dohyun tidak memberi penjelasan semuanya, masih ada yang mengganggu pikiranya. "apa yang sedang kau pikirkan? Istirahatlah, aku mau pergi mandi dulu. Nanti kalau aku sudah selesai membersihkan diri aku akan kesini lagi" kata dohyun.

"tunggu!" suara hansung mencegah dohyun untuk maju selangkah lagi sebelum keluar dari balai pengobatan. "kau yang mengobatiku semalam?" Tanya hansung khawatir.

"benar, kenapa? Untuk soal siapa dirimu aku sudah tahu sejak awal. Kau tidak perlu khawatir, rahasiamu akan aman bersamaku. Yang terpenting sekarang kau harus sehat dulu baru setelah itu kau bisa kembali ke kelas lagi" kata dohyun lalu pergi menutup pintu dan meninggalkan hansung di balai pengobatan sendirian.

"oh" hanya satu kata yang mampu terucap dari mulut hansung. Ia sendiri bingung harus mengatakan apa.