Pekerjaan menumpuk yang ditinggalkan Fei membuatnya harus berkutat di ruangannya sepanjang minggu, akhir pekan ini dia juga harus pergi sydney untuk menghadiri pernikahan mantannya membuat wanita berusia 32 tahun ini harus berfokus pada hal - hal penting
Sejenak Fei mengangkat telepon kantor dan menghubungi ruangan Rani, begitu Rani mengangkatnya Fei mendengar suara lelaki di ujung telepon "jangan lupa makan ya"
Fei terdiam sejenak kemudian berkata" Rani, besok saya akan pergi ke sydney, apakah ada laporan penting yang harus saya tanda tangani?", "eh, tidak ada Ms, Ms akan pergi berapa hari?", tanya Rani "saya pergi besok jumat, minggu siang sudah kembali, saya membeli penerbangan pulang jam 3 sore", jawab Fei "Baik Ms", ucap Rani sebelum sambungan terputus
Fei kembali menekan tombol di teleponnya, kali ini dia menghubungi, "siang bu presdir", sapa seseorang di seberang sana, Silvia, bawahan Frans yang mengangkat telepon di meja Frans, "Frans keluar?", Tanya Fei, "iya ibu presdir, Pak Frans sedang ketempatnya bu Rani", Jawab Silvia "oke, suruh di keruangan saya nanti", jawab Fei, "baik Bu presdir", jawab silvia
Setengah jam kemudian, Seseorang mengetuk pintu ruangan Fei sebelum memasukinya "ada apa Ms memanggil saya?", tanya Frans sambil berjalan mendekati meja Fei "asisten saya", Fei menggaruk kepalanya, "pekerjaannya mulai kacau", Fei memijat keningnya, "maksud Ms?", tanya Frans, dia merupakan HRD jika ada seseorang yang akan di pecat maka dialah yang pertama kali di panggil oleh Fei
"Ms mau memecat Rani?", tanya Frans, namun Fei tidak menjawabnya malah makin memijat kepalanya " saya mohon Ms, tolong jangan pecat Rani dulu, cari tau dulu apa penyebab pekerjaan Rani tidak selesai bu", mohon Frans
"astaga, aku bahkan belum menjelaskan apapun padamu", gerutu Fei
Frans terdiam bingung, "aku mau kamu bawa Rani bermain besok, biar dia bisa merasakan kebahagiaan", oceh Fei
"oh, saya sudah berusaha mengajaknya pergi sabtu ini Ms, namun dia tolak", ucap Frans
Fei terdiam kemudian dia terpikirkan satu ide kemudian berbicara kembali dengan Frans
Kemudian setelah Frans pergi dari ruangannya, Fei menelepon Rani dan menyuruhnya melakukan sesuatu besok lusa"
Sabtu pagi.
Rani yang sudah bersiap di pagi hari walaupun hari ini merupakan hari libur, dia mengikat rambutnya, mengenakan celana pendek dan kaos juga topi yang di kenakan terbalik membuatnya terlihat sebagai tomboy sejati
Tak lama setelah dia selesai bersiap sebuah mobil BMW terparkir di depan rumahnya, membuat Rani heran dan keluar dari rumahnya "bukannya MS Fei sedang di sydney" BMW milik Fei lah yang terparkir di depan rumahnya, setelah Rani mendekatinya, pintu pengemudi terbuka dan menampilkan sesosok pria tampan dengan kacamata khasnya, Frans tersenyum menatap Rani yang bengong dengan mulut terbuka sebelum gadis itu kembali kesadarannya dan memukul pria di hadapannya itu
Plak bletak
Tangan ringan Rani memukul lengan Frans kemudian dengan mudahnya pindah ke arah kepala Frans dan mendarat dengan mulus, membuat pria berkacamata itu meringis dua kali
"apa yang kau lakukan hah?", Rani melotot sambil menunjuk mobil yang dikemudikan oleh Frans ke rumahnya
"mau ngajak kamu jalan", jawab Frans dengan cengiran polosnya
"maksud gue kenapa lu bawa ini mobil", hilang sudah ke wibawaan sekertaris Fei hari ini
"emang aku harusnya bawa apa?", tanya Frans bingung
"lu gimana bisa make ini mobil, kalau Fei tau dia bisa ngamuk", panik Rani sambil mengambil topi di kepalanya kemudian memukul Frans bertubi tubi dengan topinya
"aduh ampun Rani ampun", Frans berusaha menahan serangan dari topi Rani
"Fei yang kasih pinjam, aduh sakit", Frans menjelaskan saat pukulan topi Rani mendarat di kepalanya
"bohong", Rani hendak memukul Frans lagi saat pria itu bilang "kalau ga percaya tanya Win", Frans mengelus badannya yang sakit sambil meneruskan, "Win yang kasih aku kunci mobilnya Fei, dan Fei yang menyuruhnya, dan Fei menyuruhku untuk mengajakmu jalan - jalan hari ini", sekarang semuanya masuk akal bagi Rani, kenapa Fei menyuruhnya untuk melakukan sesuatu di hari sabtu dengan seseorang yang bahkan tidak dijelaskan oleh Fei siapa, seseorang itu sudah jelas pria berkacamata di hadapannya
"aku kira Fei mau nyuruh aku bunuh kecoa di rumahnya hari ini", gerutu Rani saat dia pikir itu adalah alasan fei menyuruhnya pada hari weekend dan pada saat wanita itu tidak ada di rumah, karena Rani tau Fei mengomel selama beberapa hari perihal kecoa yang mengagetkannya saat dirinya mengambil cemilannya di lemari dapur
Pada saat yang sama di rumah Fei, "semprot itu win cepat semprot", dua pria sedang berada di medan tempur, berperang dengan para tentara kecoa yang banyak jumlahnya dengan bersenjatakan semprotan pembasmi serangga, Gio lebih sering menggunakan mulutnya untuk menyuruh Win dibandingkan menggunakan semprotan di tangannya.
Sementara Win sibuk menyemprotkan banyak cairan pembunuh itu ke arah sang musuh. Dan Gio berada di balik punggung Win bersembunyi dari serangan musuh
Rani dan Frans berada dalam mobil mewah melaju di jalan tol
Sesaat sebelumnya, "ayo naik", Frans membukakan pintu penumpang kepada Rani
"enggak", dengus perempuan tomboy itu
"oke, akan ku beritahukan ke Fei bahwa kau tidak menurutinya hari ini dan kau di pecat", ancam Frans
"berani - berani nya kau", Rani mengangkat topinya hendak memukul Frans
Namun pria itu lebih cepat mengangkat handphonenya dengan cengirannya yang membuat Rani menurunkan topinya dan masuk kedalam mobil, membuat Frans tersenyum kemudian menutup pintu mobil kemudian berjalan mengitari mobil dan masuk ke kursi pengemudi