Senja telah menjelang, Robin membopong Etria turun dari mobil, kemudian menaruhnya ke kursi roda yang sudah disiapkan Herman.
"Kamu beneran nggak mau tinggal dengan kami aja, Mas?" tanya Stefan yang juga turun dari mobil. "Kami sangat terbuka, loh. Bidadari yang lain juga dengan senang hati bakal bantuin Etria."
"Kami udah ngerepotin kalian," jawab Robin, tersenyum lebar. "Tenang aja, udah ada orang yang ngurusin Etria, kok. Etria kan luka parah bukan cuma sekarang. Mbak yang ngurusin nggak pernah nanya macem-macem juga."
"Yah, padahal cukup menyenangkan ada kamu, Robin," ucap Ione, sedikit memicu Stefan untuk mengedikkan bahunya.
Sambil memangku boneka ratunya, Etria mengangkat dagunya dengan angkuh, kemudian menjalankan kursi rodanya tanpa berbicara lagi, mendatangi sebuah rumah besar bercat hijau di tengah perumahan mewah itu.
Sang aktor sedikit menghela napas. "Aku mohon jangan diambil hati, ya."