"Ugh! Uwaaaa!! Argghhhh!!!" Ione tak henti-hentinya berteriak ketika Medora menendangi gelembung energi itu. Gelembung tersebut terus saja bergulir di aspal, sesekali mental saat menabrak bangunan, dan terkadang melambung melewati bangunan.
Sampai akhirnya, mereka sampai di tanah kosong yang dipenuhi kerikil dan dihiasi sedikit rumput liar. Ione tergeletak di dalam gelembung dengan posisi menungging, seperti sengaja menonjolkan pantatnya yang melekuk bak buah persik ranum.
"B*j*ng*an ...," rintih bidadari itu, memegangi kepalanya yang berkunang-kunang hebat.
Medora mendongak, memeriksa ujung bagian atas tower seluler yang ada di hadapannya.
"Kamu tidak akan mungkin menaikinya sambil membawaku dalam kondisi seperti ini," ujar Ione, mengubah posisinya menjadi duduk. Suaranya terdengar seperti racauan.
"Kita kan belum tahu tidak mencobanya," timpal Medora, tentu saja dengan senyum andalannya.