Seperti biasanya, Lyra membantu ibu Rava untuk membuat makanan kecil. Kali ini, dengan duduk di tikar, ia berkutat dengan adonan nasi, kentang bumbu pedas, dan daun pisang. Ia tengah membuat arem-arem. Namun, ada yang berbeda kali ini. Tidak ada Kacia dan Rava yang ikut membantu.
"Kamu beneran nggak mau ikut yang lainnya jalan-jalan ke mall?" tanya ibu Rava lembut. "Hari ini kan libur jualan. Pesanannya juga cuma dikit. Kamu bisa bersenang-senang sampai sore."
Lyra tetap fokus berkutat dengan bungkusan daun pisang dan adonan nasi, tentu saja dengan tangan yang begitu cekatan. "Saya cuma tidak tertarik, Bu."
"Apa ada yang mengganggu pikiran kamu, Lyra?" Ibu Rava sedikit tersenyum, menghentikan pekerjaannya.
Tangan Lyra ikut berhenti membungkus, tapi itu cuma beberapa detik saja. "Tidak, Bu."