Tak lama, mobil berhenti di sebuah area parkir, di dekat bangunan tinggi. Arin menatap bangunan itu dan menduga kalau ini adalah kawasan apartemen. Kenapa Levi membawanya kemari?
Levi melepaskan seatbelt-nya dan menatap ke arah Arin. "Semoga kau tau cara melepaskan seatbelt itu," kata Levi menunjuk kuncian seatbelt dengan isyarat matanya.
Arin dengan gugup mencoba melepaskan kuncian tersebut. Ia bernapas lega ketika ia berhasil melepas seatbelt-nya. Setidaknya ia tidak terlalu terlihat bodoh di depan Levi.
Levi keluar pertama dari mobil dengan payung yang mengembang. Hujan masih mengguyur Kota Portland. Levi membuka pintu di sisi Arin. Arin menurut keluar dari mobil. Ia kini berdiri sangat dekat dengan Levi. Bahkan ia rasakan bahunya yang bersentuhan dengan bahu Levi.
Levi mengajak Arin untuk masuk ke dalam gedung apartemen elite itu. Levi tampak berkutat memasukkan password pada pintu apartemennya. Tak lama, kunci pintu pun terbuka.