Chereads / The Brother Love / Chapter 2 - RADIT - GAIRAH DI KAMAR HOTEL

Chapter 2 - RADIT - GAIRAH DI KAMAR HOTEL

2 TAHUN SEBELUMNYA

Suara alarm HP ku terdengar keras berbunyi terus menerus diulang-ulang. Aku berada di sebuah hotel bersama seorang wanita yang sangat ku cintai.

Air sejuk yang menyirami tubuhku pagi ini sangat segar. Aku sangat menikmati menginap di hotel ini. Kamarnya sangat mewah dan suasananya sangat tenang.

Alarm di HP ku kembali berbunyi. Sepertinya Angel tidak terbangun mendengar suara alarm dari HP ku yang begitu keras.

Aku keluar dari kamar mandi dengan keadaan telanjang untuk melihat Angel. Ternyata benar, tidurnya sangat pulas hingga tak mendengar suara alarm. Aku mengambil HP dan mematikan alarmnya yang dari tadi berbunyi.

Saat membuka HP aku melihat ada chat WA masuk dari Rain. Aku langsung membukanya.

"Lu di mana sih, kok gak pulang?"

Ya begitulah, akhir-akhir ini aku jarang pulang ke rumah lantaran malas bertemu dengan tante Henny yang cerewet itu. Kalau aku tak dapat menahan emosiku, pasti sudah ku hajar dia sampai tak bisa lagi berbicara. Aku tak peduli maupun dia adik nyokap ku sekalian. Kebencian ku padanya sudah dari kecil di pupuk atas perlakuannya sendiri padaku dan Rain.

Aku menutup aplikasi WA tanpa membalas chat Rain. Mungkin wajahnya sekarang sudah terlihat kesal. Adikku itu adalah keluarga yang paling ku sayang di dunia ini. Dari kecil aku merawatnya sendiri, makanya kalau aku tak pulang pasti dia akan sibuk menanyakan keberadaan ku.

Saat aku mau melanjutkan kembali mandi yang terjeda tadi, Angel tiba-tiba memelukku dari belakang. Aku tersenyum seraya membalikkan tubuhku ke arahnya. Aku perlahan mencium bibirnya yang lembut.

"Siapa yang chat?" Tanya Angel sambil menciumi telinga dan leherku.

"Biasa, Rain. Dia akan selalu bertanya kalau gua gak pulang ke rumah." Jawabku memegang tangan Angel seraya menciumi lehernya.

Angel langsung merebahkan tubuhnya. Kami tak mengenakan pakaian sama sekali. Saat dia terbaring pasrah seperti ini, nafsuku dengan cepat naik. Mandi yang belum selesai dilakukan tak ku pikirkan lagi saat melihat keindahan tubuh Angel.

Aku menciumi bibir Angel yang lembut, lalu tangannya ku genggam kuat membuatnya mengerang nikmat. Perlahan bibirku mulai turun menciumi dadanya. Sedikit demi sedikit berangsur ke bagian paling dinikmati oleh para wanita. Buah dadanya yang bewarna pink ku jilat dengan ganas. Angel langsung menggeliat merasakan enaknya jilatanku.

Angel pun tak mau kalah, dia melepaskan tangannya dari genggamanku. Lalu tangannya beralih memegang bahuku, lalu mengelusnya dengan lembut. Saat kepalaku terangkat, dia menggerayangi tubuhku. Dia bangun sambil memeluk tubuhku, lalu membelai lembut dadaku yang bidang. Sesekali Angel aktif dan tak mau kalah, dia pun menjilati dadaku yang bidang sampai ke puting.

Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa saat Angel menjilati puting dadaku yang bidang dan keras.

Perlahan ciumannya turun ke bawah dadaku, terus turun lagi ke perutku. Membuat kemaluanku semakin keras kejang-kejang. Tak tinggal diam saat Angel melihat Mr.P ku yang keras turun naik turun naik, mulutnya langsung melahap dan mengulum kemaluanku yang berukuran besar.

"Oohhhh....., aaahhh....., oooohhh....!" Seruku merasakan kenikmatan dunia.

Angel terus melakukan gerakan dari mulutnya turun naik menghisap Mr. P ku yang keras kuat perkasa. Tak tahan lagi rasanya, aku menarik rambut Angel, lalu aku membaringkan tubuhnya sambil menciumi dari atas hingga sampai ke Mrs. V nya.

Aku menjilati mrs. V Angel dengan nafsu yang sangat memuncak. Angel menikmati semua permainan lidahku. Aku mengakui kelihaianku dalam urusan ranjang. Angel sangat menyukai dan menikmatinya.

Tiba-tiba HP ku berbunyi. Aku berhenti sejenak untuk melihat siapa yang menelpon. Ternyata Rain yang menelpon. Aku tidak mengangkat telpon darinya, dan meletakkan kembali ke meja. Lagi nanggung begini malah digangguin adikku. HP itu tak berhenti berbunyi hingga jatuh ke lantai. Aku langsung menutup HP tersebut dengan bantal.

Kembali fokus kepada Angel yang sudah pasrah melihat kejantanan dan otot-ototku yang kekar. Lidahku langsung masuk ke dalam kemaluan Angel. Sambil menjilati Mrs V Angel, aku mengocok burungku yang perkasa dan keras bersiap masuk ke dalam sarangnya. Tanpa lama-lama lagi, aku memasukkan kemaluanku ke Mrs V nya Angel.

Rasa nikmat yang kami rasakan sampai ke ubun-ubun. Ku goyang maju mundur pantatku sesekali ku putar sambil meremas payudara Angel. Teriakan Angel yang sedang menikmati goyangan ku, membuat aku semakin bernafsu.

Aku membungkukkan badanku, bibirku menggapai bibir Angel yang lembut lagi nikmat. Sambil terus goyang maju mundur, bibir Angel tak lepas dari bibirku. Angel pun tetap aktif meraba-raba dada ku yang bidang.

Angel sangat tahu titik nafsuku adalah di bagian dada. Jika kami melakukan permainan ranjang, Angel sudah pasti tahu apa yang akan dia lakukan untuk menaikkan nafsuku dengan cepat. Yaitu meraba dan menjilati puting dadaku yang yang bidang. Ya seperti cewek memang, yang bernafsu saat payudaranya di remas. Tapi aku sangat suka jika dada ku yang bidang ini di raba-raba serta dijilati.

Akhirnya Mr P ku tak tahan lagi. Aku langsung mengeluarkannya dari Mrs V Angel dan mengocoknya.

"Uuhhh... Ahhh... Uhhhh..." Seruku.

Crot... crot..., akhirnya muntahan Mr. P ku keluarkan di dalam mulut Angel. Aku tak mengerti apa rasanya spermaku ini. Tapi dia sangat menikmati dan menelannya. Aku merasa capek dan puas sekali kalau sudah main ranjang bersama Angel.

Aku merebahkan tubuhku, Angel langsung memelukku dan menjilati kembali puting dadaku yang bidang. Perlahan bibirnya menuju wajahku, dan kami langsung berciuman. Sepertinya Angel menikmati permainanku, karena selama ini dia tidak pernah komplain saat aku memuaskannya.

"Gua mandi dulu ya sayang." Seruku bangun dari tempat tidur sambil mencium bibir Angel.

Angel pun tersenyum manis kepadaku. Padahal baru semalam aku melakukannya bersama Angel. Pagi ini dia kembali bernafsu saat melihatku telanjang karena tidak jadi mandi.

Aku berjalan menuju kamar mandi membawa HP yang tadi tertimpa bantal. Ada 5 panggilan tak terjawab dari Rain. Aku langsung menelpon balik Rain.

"Halo.., lu di mana sih jam segini belum pulang?" Teriak Rain.

"Kok lu ngamuk-ngamuk sih ngomongnya. Santai aja, bentar lagi gua pulang kok." Sahutku sambil bercermin.

"Akhir-akhir ini lu sudah jarang pulang. Lu gak mikir gua malas sendiri di rumah bersama nenek sihir itu." Ketus Rain.

"Hahahaha, kalau lu kesal jambak aja rambut nenek sihir itu."

"Mati pula dia nanti kalau gua jambak rambutnya."

"Bagus dong kalau mati, jadi tak ada lagi nenek sihir si tukang ribut di rumah."

"Ada-ada aja lu, masuk penjara dong gua."

"Kenapa masuk penjara, mayatnya lu buang aja ke laut."

"Gila aja lu, dah cepat pulang. Gua lapar nih!" Seru Rain kesal.

Memang, adikku satu-satunya itu tidak bisa apa-apa kalau bukan aku yang mengurusnya. Sudah besar masih saja mengandalkan aku, tidak bisa mengerjakannya sendiri. Seperti makan harus dimasakin dan bajunya harus aku yang nyuci. Tante Henny mana pernah merawat kami dari kecil. Yang ada cuma menghabiskan uang kami. Untung saja kalau mandi tidak minta di mandiin. Gak kebayangkan sebesar itu minta di mandiin.

Aku langsung mandi setelah bathup penuh terisi air. Segar sekali berendam setelah menikmati permainan ranjang bersama Angel. Mungkin lain waktu kami akan main di dalam bathup ini.