Perasaan bagus semakin tak karuan ketika mendengar kalimat sederhana itu terucap dari mulut Irfa.
Dia dan Arnaf saling berpandangan sesaat dan berusaha mencerna apa yang dikatakan oleh wanita yang ada di depannya itu.
Hati dia bergetar dan merasa ada denyut yang tidak biasa terasa.
Entah apa tapi Balqis sendiri malah berpikir suatu hal yang aneh-aneh terjadi pada Mahesa.
Wanita yang ada di depannya bisa menangis dan menarik tangannya bagus untuk jangan dulu pulang.
Dia bahagia karena setelah mendengar kabar itu, sesegera mungkin dia berlari dari ruangan dan mencari Balqis.
Untung saja ketika dia menanyakan kepada bapak yang sedang membersihkan halaman rumah sakit sakit, dia melihat mereka berdua sedang berjalan ke arah parkiran.
Ketika melihat Balqis di sana, tentu Irfa sangat bahagia dan bernapas lega karena dia tidak terlambat untuk bisa memberi tahu semuanya kepada wanita itu.