Pagi ini, tak seperti biasanya aku melihat orang-orang tampak sibuk menghias pelaminan dengan berbagai dekorasi.
Terkadang, aku sampai bingung dengan diri sendiri apakah aku benar-benar akan menikah?
Butuh waktu beberapa saat untuk sadar bahwa aku memang akan menikah dan akan melepas masa lajang.
Saat-saat yang begitu membuatku tak tahu harus melakukan apa ini, aku merasa bahwa di antara kita akan selalu ada cara tentang bagaimana caranya bertahan.
Aku melihat orang-orang tampak senang dan antusias sekali membantu.
Anak-anak pun tampak senang karena baru kali ini mereka melihat ada tenda dengan berbagai dekorasi di lapangan Panti.
"Hei." tiba-tiba ada seorang pria yang menepuk punggungku.
Ketika aku menoleh ke belakang, ternyata Beni.
"Gimana nih, siap?" tanyanya sambil tersenyum.
"Insya Allah. Minta doanya ya semoga dilancarkan."
"Aamiin..., kamu juga ya. Semoga hatinya dikuatkan."