Kurang satu minggu usia Vanessa masuk bulan ke tujuh. Regan sudah meminta Vanessa untuk pindah ke rumah ibunya. Membuatkan satu kamar di lantai bawah, agar Vanessa tidak capek-capek harus naik turun terus menerus. Meskipun bagus untuk pembukaan, tapi wanita itu memilih untuk operasi saja. Takut di tengah jalan nafasnya tidak kuat dan dirinya mati bersama satu anaknya, atau mati sendiri.
Padahal Vanessa meminta pada Regan, pindah rumahnya nanti saja kalau usia kandungan Vanessa delapan bulan. Pria itu ngeyel, hanya karena takut terjadi sesuatu pada Vanessa. Sedangkan di apartemen ini ada Bi Imah yang nemenin Vanessa di sana. Walaupun Bi Imah banyak di dapur, tapi setidaknya Vanessa ada teman. Tapi yang ada, Regan tetap ngeyel dan meminta Vanessa untuk pindah.
"Untung bayinya gak ikutan pindah!!" dengus Vanessa kesal.
"Mana bisa!! Itu bayi juga akan tetap disana, kecuali pindah lahir kedunia."
