Regan mengalah, ini udah toko parfum yang kelima dan nyatanya Vanessa tak menemukan parfum yang dia inginkan. Kaki Regan mendadak pegal sendiri harus naik turun eskalator hanya untuk mendatangi satu persatu parfum yang dia cari. Untungs aja mall punya sendiir, coba kalau orag lain. Sudah dipastikan mereka akan diusir dengan cara tidak hormat.
Duduk di kursi dekat eskalator, Regan pun mendesah. Dia masih melihat vanessa yang memilih beberapa botol parfum yang dia inginkan. Entah aroma apa yang dia cari sampai lima toko parfum tidak ada yang dia inginkan.
Hingga tak lama, wanita itu memutuskan keluar dengan wajah cemberutnya. Dia pun duduk di samping Regan dengan wajah ditekuk. Regan mendesah, mengusap pipi vanessa yang dimana wanita itu menyandarkan kepalanya di bahu Regan.
"Sudah ketemu sayang parfumnya?" tanya Regan mode kalem.