Pesta berlangsung cukup meriah, Vanessa begitu menikmati pesta di rumah ini bersama dengan kedua temannya. Tidak hanya Regan yang diundang, Chrissy juga sempat mengundang Troy dan juga Sean. Bedanya kali ini tidak ada musik yang mampu merusak gendang telinga. Jika di negaranya dulu sudah dipastikan jika musik tidak pernah ketinggalan ketika mereka berpesta. Hanya saja kali ini, hanya ada musik lirih dari salah satu sound milik Sean yang dia bawa ke rumah Chrissy dan juga Angel. Itung-itung biar sedikit ramai saja jika pestanya di rumah.
Chrissy begitu menikmatinya, meskipun itu hanya lagu dari ponsel. Tapi yang terpenting bagi dia hanyalah minum. Begitu juga dengan Angel, wanita itu meneguk beberapa kali minumnya tanpa beban. Meskipun Troy terus saja memberinya minum. Dengan senang hati, Angel menerimanya.
Beda cerita jika itu adalah Vanessa. Wanita itu hanya duduk santai di samping Regan yang terus melingkarkan tangannya di pinggang wanita itu. Minuman yang harusnya masuk ke dalam mulut Vanessa juga di trabas habis oleh Regan. Pria itu sama sekali tidak mengizinkan Vanessa untuk menikmati satu tegukkan saja. Hingga yang bisa wanita itu lakukan hanya satu, dia bermain games di ponselnya sampai bosan.
"Ness yakin nggak mau?" kata Angel cekikikan.
Wanita itu menunjukkan wajah datarnya, seolah dia tidak menyukai pertanyaan Angel sama sekali. Sedangkan Regan yang duduk di sampingnya, hanya mampu memamerkan senyum miring nya.
"Besok beli sendiri!!" kata Vanessa kesal.
Regan tertawa, dia menuangkan sedikit cairan coklat itu di dalam gelas kristal. Lalu, dia berikan pada Vanessa yang sibuk bermain ponselnya sejak tadi. "Nih … aku kasih."
Wanita itu menoleh, menatap satu gelas sloki yang isinya hanya setengah. Dia bilang apa? Kasih? Hanya segini? Yang ada Vanessa akan pilek jika minum segitu. Mengambil satu botol yang ada di hadapan Angel, wanita itu langsung meneguknya dengan tenang. Sesekali mendengar teriakan banyak orang, dan juga Regan yang berusaha untuk merebut minumannya.
Bukan Regan namanya jika dia tidak mampu merebut botol itu, dan menggigit bibir Vanessa. Agar minuman yang ada di mulut wanita itu berpindah ke mulutnya. Mengabaikan pukulan manja Vanessa, Regan terus meluruskan aksinya hingga dia menelan minuman yang ada di bibir wanita itu.
"shit!! Aku tau akhir dari segala cerita Regan." ucap Sean dan tertawa.
Troy juga ikut tersenyum, sambil menutup mata Chrissy. "Jangan melihat hal yang tak seharusnya kalian lihat."
Mendorong tubuh Regan sekuat tenaga, Vanessa pun menatap Regan dengan galak. "Nggak sopan!! Aku bahkan masih satu tegukan."
"Siapa suruh minum banyak. Aku udah nawarin yang di gelas ya, dan kami memilih lainnya!!" jawab Regan tak terima.
"Yang ada pilek minum setengah gelas aja nggak ada!"
Tapi tetap saja Regan tidak suka jika Vanessa harus minum banyak, apalagi itu dari botolnya juga. Regan sudah berbaik hati memberi Vanessa setengah gelas, tapi wanita itu malah lebih memilih meneguk yang lainnya ketimbang apa yang Regan berikan.
"Udah dong jangan berantem, kita lagi happy masa iya harus melihat kalian bertengkar. Ulang tahunku loh, Ness." kata Angel.
Vanessa mengalah, dia pun memilih diam dan menutup wajahnya dengan bantal. Baru kali ini dia harus menahan emosinya hanya karena Regan, kekasih kakaknya. Lagian, kenapa juga sih dia harus datang, bukannya tadi Angel bilang kalau dia tidak mengundang Regan dan temannya?
Agar wanita itu tidak marah, dia pun menuangkan satu gelas sloki penuh dan dia berikan pada Vanessa. "Nih minum, aku kasih satu gelas penuh." kata Regan, mencoba menarik bantal yang menutupi wajah Vanessa.
Tapi dasarnya Vanessa itu gampang sekali marah, dia pun menolak. Dia tidak akan minum apapun kecuali air putih. Melempar bantal itu asal, Vanessa pun langsung meninggalkan ruang tengah ini dan menuju kamar. Hingga membuat Regan langsung mengejar wanita itu.
"Sebutin itu Regan sama Vanessa. Apa kabar dengan Veronica yang pacaran lama nggak pernah begitu." ugak Troy asal.
Chrissy dan Angel pun menoleh mendengar hal itu, dia pun meminta Troy untuk menjelaskan apa yang terjadi pada Regan dan juga Veronica sampai saat ini. Dan kenapa sikap Regan begitu posesif pada Vanessa, padahal dia tahu jika Vanessa itu adalah adik dari Veronica.
"Pacarannya juga pas Regan lagi patah hati, asal nembak aja. Dia bisa jalanin hubungan ini lama tanpa melibatkan perasaan. Kalau masalah Vanessa, sorry, aku juga nggak tau apa yang terjadi sama Regan. Dan kenapa dia berbuat seperti itu." jelas Troy singkat.
Angel mengangguk pelan, "Baiklah. Kita pesta aja dulu, biar urusan mereka kelar dulu. Nanti juga turun sendiri."
Di sisi lain Vanessa yang baru saja sampai di kamar, terkejut melihat Regan yang mengikutinya. Dia pikir Regan akan masih tetap di bawah bersama dengan mereka menikmati pesta. Karena mood Vanessa yang sudah buruk karena pria itu, dia pun memilih pergi. Mau menikmati minuman kayak apapun juga Regan menolaknya kan? Bukannya lebih baik dia masuk ke kamar saja, tidur hingga esok pagi.
"Kamu ngapain ngikutin aku? Aku lagi pengen sendiri, Regan." kata Vanessa mendorong tubuh Regan kembali.
Bukannya pergi, yang ada Regan yang malah mendorong tubuh Vanessa untuk masuk ke dalam. Tentu saja hal itu langsung membuat wanita itu limbung, dan hampir jatuh, jika saja Regan tak langsung menarik pinggang wanita itu. Menutup pintu kamar ini, Regan pun langsung memeluk Vanessa dengan erat, seolah pelukan itu mampu membuat tubuh Vanessa yang tadinya merinding semakin merinding.
"Apa sih, lepas Regan!!" kata Vanessa.
"Nggak!! Aku pengen begini saja lima menit."
Dan pada akhirnya Vanessa pun membiarkan Regan memeluknya selama lima menit. Setelah itu, melepas pelukan itu secara paksa dan menatap Regan dengan sayu.
"Sana pesta sama yang lain. Aku mau tidur." usir Vanessa.
"Kita tidur bareng aja, kalau kamu nggak mau pesta di bawah."
"Kenapa begitu? Aku nggak masalah kalau tidur. Toh, aku juga nggak bisa menikmati pestanya juga kan. Kamu melarangku melakukan apa yang aku inginkan."
Regan menggeleng, bukan melarang lebih tepatnya Regan tidak ingin Vanessa mabuk. Dia tidak ingin Vanessa banyak minum, yang nantinya akan membuat dirinya khawatir. Jika Vanessa mau, merek bisa minum dalam satu gelas. Regan setengah, Vanessa setengah. Kalau saja Vanessa masih kurang dengan minuman itu, Regan yang akan membelikannya dan mereka minum berdua tanpa adanya teman Vanessa dan juga teman Regan.
"Bukannya nggak boleh, kalau mau minumnya harus sama aku. Berdua aja jangan ada yang lain. Sekarang ayo turun, teman kamu lagi ulang tahun masa iya mau ditinggal tidur?"
Dan pada akhirnya Vanessa pun mengalah, dia pun kembali turun bersama dengan Regan, dan menikmati minuman mereka hingga pagi.
To Be Continued