Berbicara tentang yang terakhir, Renata memiliki ekspresi kebencian di wajahnya, dan dia merasa seperti akan mati bersama musuhnya.
"Keajaiban ..." Jelita merenungkan kata ini, dan bertanya-tanya pada dirinya sendiri apakah keajaiban yang mereka bicarakan adalah Istana Jiwa Naga?
Istana Jiwa Naga memang peninggalan kuno, dan segala isinya berada di luar kenyataan. Selain itu, dia selalu merasa bahwa Istana Jiwa Naga bukanlah peninggalan dewa, melainkan peninggalan alien. Bagaimanapun, baik perisai lampu merah maupun kekhususan ruang bukanlah milik bumi.
"Apakah ini rahasiamu?" Jelita memandang Renata, mengetuk jarinya di meja kaca, dan suara yang jelas dan manis terdengar. "Sebenarnya, aku tidak tertarik dengan rahasiamu. Aku hanya ingin mengetahui dua hal. Tujuan mu mendekati tujuan Nararya. Fluktuasi energi aneh apa dalam dirimu yang dapat memaksa Jayden untuk mengambil tindakan?"
Jelita menatap Renata dengan tekanan, setiap kata, seperti guntur yang meledak di hati Renata.