"Oh, kamu, horoskopmu ..." Peramal itu melihat hasil perhitungan di buku catatan, terkejut di dalam hatinya, dan bahkan lebih banyak lagi di wajahnya. "Tuhan kesepian seumur hidup. Sangat putus asa untuk mengalahkan ayah, ibu, dan penyangkalan diri!"
"Anak muda, pertanda buruk, kamu berumur pendek!"
Suara lama sang peramal perlahan-lahan terdengar, dan lelaki itu diam, seolah-olah dia setuju dengan kata-kata peramal itu, seolah-olah kepribadiannya memang seperti itu.
Suara-suara di sekitarnya tiba-tiba menghilang dengan aneh, hanya menyisakan kalimat "Takdir bersalah atas kesepian, kesepian seumur hidup, mengalahkan ayah, ibu, ciuman dan diri sendiri".