"..." Jelita mengepalkan tangannya, menutup mulutnya, dan melambai pada anak-anak, "Oke, sekarang krimnya juga sudah dibersihkan, kamu bisa keluar dan bermain."
Setelah anak-anak bergegas keluar rumah, Jelita menahan senyum dan meminta Hanan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan wajahnya.
Dari wajahnya yang tidak bisa lebih hitam dan kesabaran dari amarah, Jelita bisa melihat betapa sedih hatinya.
Hari Tahun Baru berlalu di wajah semua orang yang tersenyum Setelah liburan, Jelita kembali ke sekolah dan memulai karir studinya.
Kedua tetua keluarga Nalendra tidak kembali ke Jakarta. Karena penyakit Lukman sebelumnya, dia memiliki waktu istirahat yang relatif banyak. Sekarang setelah sembuh, dia tinggal di Desa Kanigaran bersama istrinya, dan ketika Jelita sedang berlibur, dia akan membawanya kembali ke ibu kota.