Kei masih memeluk Rin dengan erat, tak peduli bahwa sebenarnya ia sedang berbohong kepada kakaknya Rin itu. Dihirupnya dalam-dalam bau harum yang terkuar oleh tubuh kekasih cantik-nya, membuat gadis itu terkikik geli dengan tingkahnya.
"Kenapa kau begitu marah? Aku dan kakak hanya sedang bercanda saja untuk menguji dirimu." Tanya gadis itu, berpura-pura tak tahu sebabnya. Padahal, ia sangat tahu bahwa kekasih tampannya itu cemburuan.
Meski pada kakaknya sendiri pun, Kei tetap akan cemburu.
"Sebuah resistor harus dimusnahkan agar arus mengalir dengan lancar. Karena menghilangkan resisitor itu amat-sangat sulit, maka hanya bisa diperkecil dengan cara dipararelkan alias dicabangkan." Ia tidak mau membahas rasa kesalnya saat ini akibat cemburu pada kakaknya Rin. Ia memilih untuk melanjutkan belajarnya.
Kei menenggelamkan kepalanya di perpotongan leher Rin yang tersenyum lebar dengan wajah memerah.