Rasanya sangat tidak nyaman ketika harus terus memendam perasaan.
"Kau mau nitip apa?" Tanya Kei yang bersiap ke kantin diajak oleh Zayn dan kawan-kawan.
Rin tidak mau ikut karena laki-laki semua. Kei sebenarnya juga ogah, tapi Rin menyuruhnya pergi karena demi menghormati teman-temannya yang sering diabaikan karena harus mengurusi dirinya.
"Aku takoyaki sama minuman dingin saja. Tidak apa-apa, kan?" Kata Rin.
"Ya, tidak apa-apa. Aku akan membelikannya. Aku pergi dulu." Kei mendekat ke Rin untuk mendapatkan ciumannya.
Namun Rin mundur sedikit. "Ini sekolah, Kei... jangan dikit-dikit ciuman. Tidak baik." Ujar Rin.
"Ah.. benar juga... maaf aku lupa, jadi kebiasaan karena sering berciuman dengan dirimu."
"Haiiish..." Rin memerah. "Sudah sana pergi, lihat tuh teman-temanmu sedang pada kesal menunggumu."
Rin menunjuk ke arah pintu keluar kelas, dan benar saja, Zayn dan kawan-kawan sedang memandang legowo ke arah dirinya dan juga Rin. Kei hanya bisa mengangguk pasrah.