"Mereka sepertinya sudah menemukan permainan yang seru?" Tanya Hilda yang sedari tadi memang mendengar keseruan di ruang utama villa milik keluarganya Rin itu.
"Mereka hanya berisik. Hilda, kau ke sana saja sana, katakan pada mereka suruh jangan keras-keras! Kupingku sakit!" Kata Kei.
Rin menyenggol lengan Kei. "Jangan seperti itu, Kei... mereka hanya sedang senang-senang. Kalau kau mau, ikut saja sana. Aku malah seneng kalau kau mau ikut gabung dengan mereka."
"Idih, ogah amat. Mending masak saja denganmu dan Hilda."
"Ha ha ha, jangan paksa Kei, Rin... Dia mana cocok mengikuti permainan seperti itu! ... Yang heran, Agara mau ikutan." Kata Hilda.
Hilda ini memendam rasa pada Agara, tapi tak pernah berani mengungkapkannya. Terlalu malu dan tidak percaya diri sama sekali.
"Dia ingin mencoba banyak hal baru. Dia anak Yakuza, dari kecil terbatas kehidupannya. Dia pasti sangat senang mengikuti permainan itu." Kata Kei.