Rin dan Kei terus menatap kearah laki-laki yang baru saja berpamitan dengan mereka berdua. Punggung Riki terlihat sangat rapuh dan mungkin saja apabila disentuh akan langsung musnah. Namun mau bagaimana karena ini adalah takdir yang sudah Tuhan takdirkan kepada manusia dengan adil nya.
Terus dan terus memandangi sampai punggung Riki tidak nampak lagi dari pandangan mereka berdua.
"Kei..." Panggil Rin.
"Ya?"
"Boleh aku memeluk dirimu?"
"Tentu saja..."
Rin langsung berhambur untuk memeluk sang kekasih. Ia mencari kenyamanan di sana. Ia melampiaskan segala perasaannya saat ini yang sangat sulit untuk dijelaskan Bagaimana rasanya. Ia juga menangis di sana, menangis tersedu-sedu di pelukan Kei.
RIN'S POV
Ya Tuhan... apa semua ini sungguh-sungguh benar sudah berakhir? Semua masalah yang selama ini aku alami, semua sudah berakhir?
Aku, Riki, dan Shireen sudah berakhir?