"Hei, waktu itu aku melihat Shireen berbicara dengan kak Zack di perpus. Aku melihatnya senyum-senyum pada pangeran sekolah kita!"
"Masak?"
"Iya..."
"WADIDAUW..."
"OMG!"
"Murahan!"
Pembicaraan para siswa dan siswi jauh lebih mengerikan ketika mereka semua berbicara dengan nada yang cukup keras sehingga dapat dengan jelas didengar oleh Shireen dan dua temannya, Fuu dan Tayuya.
Lebih tepatnya mereka sengaja agar segera mendapatkan pembelaan atau kiranya tanggapan dari Shireen jika apa yang dikatakan oleh ketua kelas mereka dan tentu saja para laki-laki itu tidak benar adanya.
"..." Shireen terdiam saja di tempatnya duduk.
Hal ini membuat semua menjadi semakin tidak terkendali. Kediaman Shireen membuat mereka yang ada di ruangan itu mulai mempercayai apa yang diucapkan oleh Zayn dkk.
"Kalau sekelas Pampam atau Kisa, aku sih tidak terlalu masalah... Lha ini? Agara, kak Sean, kak Riki, ... lalu Kak Zack? Waaah, parah ini, parah sekali!"
