Waktu terus bergulir, tetapi suasana yang seperti ini sama sekali tidak bisa membuat Kei benar-benar bisa beristirahat dan tidur dengan tenang!
Padahal, sebelumnya dirinya sudah yakin jika menyerah adalah pilihan terbaik saat ini yang bisa ia pilih. Namun nyatanya tidak sama sekali, dirinya sama sekali tidak bisa beristirahat dan tidur dengan tenang!
Apa penyebabnya? Tentu saja Ini semua karena ulah Rin yang masih setia terus menguji batas kewajaran dan kenormalan yang ia miliki sebagai sosok seorang laki-laki yang diciptakan sedemikian rupa dengan segala nafsu yang sudah Tuhan takdirkan kepada dirinya.
Oke, bahasa yang digunakan terlalu berlebihan dan sangat lebay sekali. Kei sendiri benar-benar menyadarinya. Ia bahkan tidak menyangka jika dirinya bisa menjadi seperti itu.
"Rin... kalau kau sedang tidak sakit maka aku ingin sekali mendorong tubuhmu dengan sejauh-jauhnya dan kalau perlu aku membuangnya keluar dari dalam kuil ini!" Kesal Kei.
