Usai pamitan dengan Agara, Kei langsung menyeret Rin menjauh, menuju tempat yang agak sepi. Tempat yang tak jauh dari tenda-tenda kemah.
"Kei, mau kemana sih? Ini sudah gelap, matahari sudah tidak ada!" Kata Rin.
"..." Kei terdiam.
"Kei... Kita bicaranya di depan tenda kita saja ya?" Rin mulai tak nyaman.
"..." Kei masih diam.
Rin menoleh ke sana dan kemari, memeriksa keadaan sekitar mereka yang benar-benar gelap. Rasa tak nyaman itu berubah menjadi ketakutan.
Bohong banget jika Rin tidak takut gelap.
"Kei, lepaskan tanganku! Ayo kita kembali! Aku sudah terlalu lelah dengan semua kegiatan yang ada di hari ini." Rin mencoba sekali lagi untuk membujuk Kei agar mau kembali ke tenda bersama dengannya.
Kei menghentikan langkahnya. Otomatis jika Rin pun juga melakukan hal yang sama. Ia bahkan harus terjedot punggung Kei karena Kei yang tiba-tiba berhenti itu. Cukup sakit, Rin sampai mengusap-ngusap hidungnya yang memerah.