"SEMUANYA UNTUK PARA PESERTA JIKA SUDAH SELESAI MAKAN HARAP MENDEKAT KE API UNGGUN KITA AKAN MULAI ACARA API UNGGUNNYA YA" ucap panitia
"eh ayo kita kesana" ucap Rinrin
"iya tapi beresin dulu bekas makanan kita" ucap Sifa
"oh iya lupa gue wkwkwk" ucap Rinrin
"dasar kebiasaan Rinrin nih" ucap Tessa
"ya maap hehe" ucap Rinrin
"yaudah ayo cepet kita beresin" ucap Allisa
"iya Lis" ucap Ike
5 menit kemudian
Kelompok Allisa sudah selesai membereskan bekas makan mereka dan mendekat ke api unggun.
"DUDUKNYA DIBUAT LINGKARAN YA JADI DITENGAH-TENGAH API UNGGUNNYA" ucap panitia
"IYA KAK" ucap para peserta
"ok kayaknya udah kumpul semua ya disini jadi kita mulai aja acara api unggunnya, pertama kita dengerin beberapa kata dari ketua pelaksana acara ini ya" ucap panitia
"IYA KAK" ucap para peserta
"baik, kepada ketua pelaksana dipersilahkan" ucap panitia
"Kira-kira ini bakalan lama gak omongan ketua pelaksananya?" tanya Allisa
"menurut gue kayaknya lumayan lama sih" ucap Nuri
"iya menurut gue juga lumayan lama" ucap Tessa
"emang kenapa Lis?" tanya Sifa
"Allisa ngerasa perut Allisa kayak mau mules, soalnya tadi makannya banyak ditambah tadi Allisa sempet makan snack rumput laut" ucap Allisa
"aih bukannya snack rumput laut mau makannya pas kita disini ya? acara api unggun pas main game" ucap Rinrin
"iya tapi Allisanya tadi lagi kepengen banget makan snacknya lagian Allisa bawa banyak snacknya jadi Allisa makan 1 bungkus tadi" ucap Allisa
"wih ternyata Allisa badannya kecil gini makannya banyak juga ya" ucap Ike
"iya kirain gue Allisa makannya bakal sedikit" ucap Sifa
"enggak kok Allisa emang banyak makan walaupun ukuran badan Allisa segini aja gak nambah-nambah terus Allisa juga emang suka banget makan snack abis makan" ucap Allisa
"oalah gitu" ucap Nuri
Allisa sudah mulai merasakan perutnya tambah tidak enak dan mulai kerasa sakit perutnya.
"aduh kayaknya Allisa beneran harus ke toilet deh sekarang udah gak kuat sakit banget perutnya" ucap Allisa sambil memegang perutnya dan keringat bercucuran di muka Allisa
"yaudah Lis kamar mandi aja sekarang, mau gue anterin?" tanya Rinrin sedikit khawatir melihat muka Allisa berkeringat
"gausah Rin Allisa bisa sendiri kok" ucap Allisa
"hati-hati Lis" ucap Nuri
"iya Nur" ucap Allisa
Allisa langsung ijin ke panitia untuk ke kamar mandi dan panitia tersebut menuntun Allisa ke kamar mandi dan ditungguin oleh panitia mengingat sekarang sudah malam hari.
20 menit kemudian
"Allisa lama banget ke kamar mandinya :(" ucap Ike
"iya nih lama banget gue takut Allisa kenapa-napa" ucap Rinrin
"tenang guys kita berdoa aja Allisa gak kenapa-napa" ucap Nuri
"iya kita tenang dulu jangan pikirin yang negatif, lagian tadi Allisa ditemenin sama salah satu panitia ke kamar mandinya" ucap Sifa
"semoga Allisa gak kenapa-napa deh" ucap Tessa
5 menit kemudian
Allisa berjalan lemas dan dituntun oleh salah satu panitia menuju kelompok Allisa. Anggota kelompok Allisa pun melihat Allisa sedang berjalan ke arah mereka dan mereka langsung menghampiri Allisa yang mukanya sudah mulai pucat dan keringat dingin badannya.
"Lis lo gapapa?" tanya Rinrin dengan nada khawatir
"iya Rin Allisa gapapa" ucap Allisa
"tapi muka lo pucat gini loh Lis" ucap Tessa
"gapapa kok Allisa cuman lemes beberapa kali bolak-balik kamar mandi" ucap Allisa
"yaudah sekarang kita duduk dulu aja ya" ucap Sifa
"iya Sif" ucap Allisa
Allisa dibantu oleh Tessa dan Rinrin yang memegang tangan Allisa untuk duduk dan di ikuti Ike, Sifa dan Nuri dibelakang. Saat hendak mau duduk Allisa mulai merasakan pandangannya mulai buram dan kepalanya pusing.
Brukk
Allisa pun pingsan. Tessa, Rinrin, Sifa, Ike dan Nuri kaget melihat Allisa tiba-tiba jatuh pingsan dan mereka pun panik segera memanggil panitia kebetulan Aldra sedang ada di dekat kelompok Allisa. Rinrin pun langsung menghampiri Aldra dengan muka yang cemas.
"kak tolong kak Allisa pingsan disana" ucap Rinrin sambil menunjuk kearah Allisa yang pingsan
"apa?Allisa pingsan?" tanya Aldra kaget
"iya kak itu disana tolong kak bantuin kita" ucap Rinrin
Aldra segera berlari menghampiri Allisa di ikuti oleh Rinrin. Saat sudah sampai Aldra melihat Allisa yang sedang dipangku oleh salah satu temannya dengan muka pucat dan keringat dingin yang banyak ditubuh dan muka Allisa.
"sini biar gue gendong" ucap Aldra ke teman Allisa yang Aldra lupa nama teman Allisa tersebut
"ini kak" ucap Nuri sambil menyerahkan Allisa ke Aldra dengan hati-hati
Aldra langsung dengan sigap menggendong Allisa.
"gue bawa Allisa ke dokter, kalian kemasin barang-barang Allisa yang di kelas" ucap Aldra
"iya kak" ucap Ike, Nuri, Sifa, Tessa dan Rinrin
Aldra segera pergi dari sana dengan menggendong Allisa. Saat sedang menuju ke mobil Aldra bertemu Aldi dan Aldi yang melihat adiknya tidak sadarkan diri di gendongan Aldra pun langsung panik dan bertanya.
"Allisa kenapa Dra?" tanya Aldi panik
"pingsan, gue mau bawa ke rumah sakit" ucap Aldra
"terus lo mau naik apa kesananya?" tanya Aldi
"naik mobil gue" ucap Aldra
"yaudah buruan ke mobil gue ikut tapi gue mau bilang ke Fariz buat ijin" ucap Aldi
"ya" ucap Aldra
Aldra kembali melanjutkan langkahnya yang lebar ke mobil sedangkan Aldi pergi ke Fariz untuk ijin keluar bersama Aldra. Aldra sudah tiba di mobilnya langsung membuka pintu mobil dan menaruh dengan hati-hati Allisa. Setelah menaruh Allisa di mobil Aldra masuk kedalam mobil menyalakan mesin mobil sambil menunggu Aldi.
2 menit kemudian
Aldra melihat Aldi yang berlari kearah mobilnya dan langsung masuk ke mobil Aldra dengan wajah khawatir banget. Aldra langsung menjalankan mobilnya begitu Aldi sudah didalam mobilnya dan pergi menuju rumah sakit terdekat.
"Ya Allah semoga Allisa gak kenapa-napa Ya Allah Aamiin" ucap Aldi
"Aamiin semoga adek lo gak kenapa-napa" ucap Aldra sambil menyetir mobil
"iya Dra" ucap Aldi
Aldi dan Aldra sudah sampai ke rumah sakit terdekat, dengan sigap Aldra langsung menggendong Allisa dan membawa Allisa ke dalam rumah sakit.
"suster tolong ini adek saya" ucap Aldi
"baik dek tunggu sebentar" ucap suster
Suster langsung mengambil tempat tidur kosong ke Aldi dan Aldra yang masih menggendong Allisa. Aldra langsung menaruh Allisa diatas tempat tidur rumah sakit dan suster membawa Allisa kedalam IGD.
"suster tolong adek saya" ucap Aldi yang mulai mengeluarkan air mata
"iya dek, kami akan berusaha sebisa kami untuk menolong keluarga adek" ucap suster
"iya sus" ucap Aldi yang masih mengikuti Allisa saat memasuki ruang IGD
"tolong tunggu diluar dulu jangan masuk kedalam dek" ucap suster sambil menahan Aldi untuk tidak masuk ke IGD
"baik sus" ucap Aldi pasrah
Aldra menepuk bahu Aldi dan mengajak Aldi untuk duduk terlebih dahulu.
"gue takut Dra" ucap Aldi sambil menangis
"sabar Di, sekarang kita berdoa aja semoga Allisa gak kenapa-napa" ucap Aldra
"iya Dra Aamiin" ucap Aldi masih menangis
Aldra tidak tega melihat sahabatnya seperti ini, jujur Aldra juga panik pas tau Allisa pingsan tiba-tiba seperti ini padahal tadi ia baru berbicara berdua oleh Allisa dan tidak kelihatan Allisa sakit atau mukanya pucat saat berbicara dengan dirinya. Aldra hanya bisa menenangkan sahabatnya dan berdoa supaya Allisa tidak kenapa-napa dan cepat pulih dan sehat lagi.
****************************************
Next or stop?