Chapter 332 - Sumpah

Mengikuti mata Mail, Sutan mengecilkan lehernya.

Sial, Mira sebenarnya lebih cepat dari Cao Cao, dia sudah muncul sebelum suaranya jatuh. Jaraknya sangat dekat, dan diperkirakan kalimat "Kamu berani bilang, berani pergi" barusan pasti sudah didengar oleh pihak lain.

Betapa tragedi! Kalimat mana yang membuat Mira tidak enak didengar, tapi kalimat ini. Sutan mengerutkan kening dengan sedih.

Agus bukanlah orang yang mengerti perasaan asmara, dia masih berpakaian seperti koboi, dan membuka tangannya untuk menghentikan Mira yang masih melangkah maju.

Mira melirik kata-kata yanhuang di kepala banteng itu, dan berkata tanpa daya, "Tuanmu belum berbicara, bukankah kamu perlu menghentikanku?"

"Agus, anakmu benar-benar tidak punya mata. Dia akan segera menjadi istri bosmu. Kamu hidup

Namun, dia berani untuk tidak mematuhinya dan tidak ingin menjadi lebih baik. "Mail bercanda.

Agus mengusap kepalanya untuk menerangi kepalanya, mengalah dengan senyum konyol.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS