Richo mendengus, dia memegang kepalanya yang mulai terasa pening, cowok itu terlalu lelah berlari karena ingin mengejar seseorang yang sempat ingin masuk ke dalam kamarnya, orang yang Richo tidak kenali sosoknya.
"Richo! Lo kenapa?" Vano memekik berlari terbirit ke arah cowok yang sedang menahan sakit.
"Lo.. cari.. orang.. yang, mencurigakan di luar." Cowok itu menahan suara karena sakit di kepala seperti di tusuk ribuan panah, Richo meraung.
"Oke, gue cari biar lo di temenin sama Jav atau ga si, Ridwan." Vano segera pergi melewati jendela kamar itu setelah Richo mengangguk cepat, dia akan memberitahu temannya yang masih menjaga di luar villa.
"WOY GAWAT!"
Jav tersedak minumannya saat cowok itu sedang minum, Vano keterlaluan, pikirnya.
"Kenapa? Richo jatuh?" tanya Ridwan melirik semua temannya.
Vano menetralkan napasnya yang masih memburu, dia meneguk sisa minuman Jav hingga tak tersisa.