Freya akhirnya bisa tersenyum lagi, walau hanya 'tipis' setidaknya teman-temannya merasa jika cewek itu sudah lebih membaik. Mereka baru mengetahui pagi ini sekali, beruntung para guru ada rapat penting sehingga murid di bubarkan, namun bukan berarti mereka di bubarkan karena hal itu, para guru sudah menyediakan tugas untuk hari yang sudah di aturnya, mereka juga tidak bisa di bohongi oleh muridnya.
"Ya, lain kali hubungin kita kalau lo kenapa-kenapa. Minta Kak Devan buat telfon gue atau Galen, Milano sama Nayla gitu." Trian mendumal, dia kesal juga dengan Freya karena tidak mengabari soal Freya yang kembali drop.
Cewek itu sudah bisa duduk, namun masih di bantu juga. "Gue emang ga pa-pa."
Trian mendengus, Freya sangat menjengkalkan.
"Iya, Freya. Lo tau ga? Kemarin Milano sampe galau 'in lo."
Milano melotot, dia melirik Nayla, "Sutt, apaan si lo!"
Nayla tersenyum mengejek, sekali-kali membuat Milano salang tingkah pasti asyik juga.
"Kangen gue?"
