Richo bertepuk tangan beberapa kali sambil memutari Marvin yang sedang duduk sambil membaca buku bahasa. Dia berucap, "Bagus."
Marvin mendongak, dia menutup bukunya dan melihat Richo, "Ada apa?" tanyanya.
Richo bertolak pinggang, "Gue lagi butuh tangan lo."
Cowok itu menautkan alis, Marvin membeo, "Tangan?"
"Kenapa? Ga mau?"
Marvin berdiri, "Maksudnya apa? Gue ga ngerti."
"Ikut gue."
Richo pergi, Marvin mengikuti, dia menurut sekali. Pantas satu sekolah mengenal Marvin sebagai peliharaan, dia memang penurut jika Richo yang menyuruh.
Richo berhenti di depan gedung sekolah, tangannya melipat di depan perut.
Marvin menaikan satu alis, "Ngapain kesini?" tanya Marvin merasa bingung.
"Lo liat, dan hajar kalau ada yang macem-macem. Bye....sayang." dia pergi meninggalkan Marvin, membuat cowok itu membuang napas jengah.