Chereads / SPACE WARLORDS : Activated Power / Chapter 2 - BAB 2 - LAMARAN DAN KEPERGIAN

Chapter 2 - BAB 2 - LAMARAN DAN KEPERGIAN

Waktu semakin berlalu. Sudah 3 tahun lamanya sejak Rey lulus SMA, tetapi dia masih menganggur. Paling kerja paruh watu, itu juga kalau ada. Rey menghabiskan waktu setiap harinya dengan bermain game online di Laptop atau main Internet dan menonton live streaming dewi-dewi perang. Sekali-kali dia juga mencoba mencari lowongan pekerjaan di Social Media.

Rey paling sering menonton live streaming dewi-dewi Perang di Laptopnya. Karena para dewi perang tersebut terlihat imut, cantik, kuat dan keren di mata Rey. Sehingga membuat dia sangat menyukai dewi perang tersebut, sampai sekali-kali dia berkhayal ingin mengikuti dewi perang tersebut ke Medan Perang dan atau menjelajah ke Planet lain. Bahkan dia pernah berkhayal ingin menikahi salah satu dari sekian banyak Dewi Perang tersebut.

*****

"Hmmm... abad ke-24 akan segera berakhir. Empat hari lagi sudah masuk abad ke-25. Tetapi aku belum mendapat pekerjaan," gumam Rey yang sedang menjemur pakaian di halaman belakang rumahnya. Ketika Rey sedang menjemur pakainnya, dia teringat bahwa hari ini ada jadwal live stream Dewi Perang kesayangannya. Secepat mungkin dia menyelesaikan kerjaannya dan segera kembali ke dalam rumahnya. Tanpa basa-basi lagi dia segera menyalakan laptopnya dan mengunjungi akun live stream Dewi Perang kesayangannya. "Ayo tunjukkan padaku kawan kegiatan apa yang dilakukan dewi hari ini atau sedang perang di Planet mana dewi hari ini!" Kata Rey, berbicara dengan laptopnya. Beberapa saat kemudian, "Ehh ini bukan kegiatan ataupun perang, tetapi ini adalah iklan yang dikirimkan oleh dewi." Kata Rey yang nampak sedikit kecewa. Meskipun agak sedikit kecewa karena tidak bisa menonton dewi perang kesayangannya beraksi atau beraktivitas, dia tetap penasaran dengan isi iklan tersebut. Lalu dia pun membaca iklan tersebut, karena mungkin dia bisa menemukan sesuatu yang menarik disana. "Oh.. jadi dewiku ingin merekrut anggota tentara baru ya, batas pendaftaran sampai tanggal 30 Desember 2499 masehi ya, lalu diterima atau tidaknya diumumkan pada tanggal 2 Januari 2500 masehi." kata Rey setelah selesai membaca. "Sekarang masih tanggal 28, ada dua hari lagi sebelum tanggal 30, kira-kira aku kirim gak yah? Mending dicoba deh siapa tahu diterima," kata Rey setelah berpikir beberapa saat. Lalu, dia pun mulai membuat surat lamaran pekerjaan di Laptopnya. Setelah selesai, dia segera mengirimkannya ke alamat E-mail yang telah disebutkan didalam iklan tadi.

*****

Karena live stream hari ini hanya menyampaikan iklan saja, Rey mematikan kembali laptopnya. Untuk menghilangkan kekecewaannya, dia membuat secangkir Kopi Hitam dan duduk santai di kursi depan teras rumahnya sambil menikmati sebatang Rokok dan secangkir Kopi Hitam tersebut.

Ketika Rey sedang enak-enaknya bersantai di kursi depan teras rumahnya, tiba-tiba sebuah Mobil Sport keluaran terbaru berhenti di depan halaman rumahnya. Kemudian, dua orang yang diketahui satu laki-laki dan satu perempuan keluar dari Mobil Sport tersebut. Setelah Rey perhatikan, ternyata perempuam berambut hitam panjang sampai bahu, bermata merah dan kulit sedikit putih serta tidak terlalu tinggi. Itu tidak lain dan tidak bukan adalah Marisha, kekasih hati atau pacar Rey, yang sudah berpacaran dengan Rey sejak setahun yang lalu. Tetapi untuk laki-laki berambut hijau dengan gaya Mohawk dan memakai kacamata di atas kepalanya, Rey tidak mengenalinya sama sekali. Kemudian, Marisha beserta laki-laki tersebut datang menghampiri Rey.

Rey bertanya, "Marisha kenapa kamu tidak memberitahuku bahwa kamu akan berkunjung ke rumahku? Siapa laki-laki yang bersamamu ini?"

"Anu... sebenarnya aku kesini cuman mau ngasih tahu sama kamu bahwa mulai hari ini kita putus," jawab Marisha.

"Ehh Ma.. Marisha apa maksud dari perkataanmu?"

"Kamu apa? Apa kamu tuli? Mulai hari ini kita putus!"

"Tapi kenapa? Setahuku hubungan kita baik-baik saja."

"Aku sudah muak sama kamu, kamu terlalu miskin tinggal saja di gubuk di kota kecil yang menjijikan ini sampai sekarang, masa depan seperti apa yang akan aku nikmati nanti jika aku terus bersamamu, sedangkan kamu kerjaanya cuman nganggur terus," Marisha memberi alasan. "lihatlah pacar baruku ini Rey. Namanya Ba'Ong. Kami mulai berpacaran 2 hari yang lalu. Tidak hanya tampan tapi juga kaya! Punya Mobil Sport dan banyak Vila! Tidak seperti kamu yang cuman modal tampang doang! Menjijikan."

"Tapi Marisha katanya kamu dulu berjanji sama aku, kamu akan tetap setia menemani diriku dari nol sampai sukses nanti."

"Omong kosong! Itu kan dulu, sekarang tidak!"

"Itu benar bocah! Kau itu terlalu miskin tidak seperti diriku yang kaya ini, asal kau tahu saja bocah ketika aku menyatakan cintaku kepada sayangku Marisha, dia dengan sangat senang hati menerimaku yang tampan ini sambil memberiku hadiah ciuman mesra, lalu dia berkata padaku 'sayang itu adalah ciuman pertamaku', hahaha aku terkejut sampai senang bocah betapa pecundangnya dirimu mencium wanita saja tidak mampu haha, oh iya setelah urusan di sini selesai kami juga akan pergi ke hotel. Kamu tahu apa yang akan kami lakukan selanjutnya kaann... hahaha" kata Ba'Ong yang ikut berbicara panjang lebar ditengah-tengah keributan, sambil mengejek Rey.

"Apa kamu sudah selesai bicara omong kosongnya brengsek!" Jawab Rey kepada Ba'Ong dengan nada yang penuh emosi.

"Kamu bilang apa barusan! Brengsek? Berani-beraninya kamu bilang seperti itu. Kamu tahu siapa aku hah!"

"Aku gak peduli siapa kamu, yang aku tahu kamu itu hanya hewan berengsek tak tahu malu yang suka mencuri kekasih orang."

"Siapa yang kamu bilang hewan hah? Kamu berani sama aku?"

"Masa bodo!" Kata Rey, yang kemudian memukul wajah Ba'Ong, hingga membuat Ba'Ong jatuh. Lalu, dengan amarah yang sudah memuncak, Rey memukul wajah Ba'Ong kembali berkali-kali sampai dia pingsan.

Melihat apa yang dilakukan oleh Rey, Marisha yang sebelumnya diam dan hanya melihat mereka berdua

ribut menjadi panik karena Rey menghajar kekasih barunya itu. Dia pun segera menghentikan Rey dengan menarik tubuh Rey yang sedang berada di atas Ba'Ong dari arah belakang, sampai Rey terjengkang. Marisha dengan cepat berdiri dihadapan kekasihnya untuk melindungi kekasihnya dan menghalangi Rey menyerang kekasihnya lagi.

"Cukup Rey!!!" Bentak Marisha. "Kamu tahu siapa dia hah? Dia adalah Petugas di Militer, dan kamu barusan menyerangnya sampai babak belur dan pingsan begini, apa kamu tahu konsekuensinya?"

"Hahaha.. apa? Petugas di Militer? Tentara? Jangan bercanda! Hahaha," jawab Rey sambil tertawa terbahak-bahak. "Ayam lemah seperti dia ini mana mungkin jadi Petugas dimiliter atau Tentara. Cocoknya jadi banci saja, hahaha. Ohh iya benar juga, dia kan kaya, wajar sih ayam lemah juga bisa jadi tentara kalau dia kaya, hahaha."

"Ka.. kamu!"

"Apa hah! Kalau bukan karena kamu cinta pertamaku, kamu juga sudah pasti kubuat seperti si ayam lemah peliharaan mu itu."

"Tak tahu malu. Aku tak butuh belas kasihanmu."

"Hahaha oke-oke terserah kamu saja. Sekarang pergi jauh dari hadapanku bawa juga peliharaanmu itu. Oh iya ada satu hal lagi, aku mau kasih kamu hadiah dulu sebelum kamu pergi."

"Apa lagi yang ingin kamu lakukan, hah?" Tanya Marisha.

"Ini agak spesial, anggap saja ini hadiah terakhir dari kekasih yang sudah bersamamu selama setahun terakhir yang sekarang sudah menjadi mantanmu, untuk terakhir kalinya ijinkan aku mencium keningmu."

"Cihhh baiklah, tapi ingat! Aku mengijinkanmu bukan karena aku masih mencintaimu, hanya saja jika aku menolak aku pasti benar-benar akan dihajar olehmu."

"Apa aku terlihat begitu kejam di matamu?"

"Cepetan jangan bicara omong kosong terus!"

"Iya iya, tutup matamu."

Lalu, Rey mendekat dan mencium kening Marisha. Rey merasa bahagia walaupun ini yang pertama dan terakhir kalinya dalam waktu setahun ke belakang. Perasaan sedih dan kecewa bercampur dihati Rey pada saat itu. Dia merasa sedih karena cinta pertama yang sudah dia jaga selama satu tahun lebih akan pergi bersama orang lain dihadapannya sendiri. Dia kecewa karena perjuangannya selama setahun pada akhirnya harus kandas karena ketidakmampuannya. Rey sadar Marisha pergi karena kebahagiaan dalam cinta tidak cukup dengan kata-kata romantis yang keluar dari mulut saja. Harta juga diperlukan untuk menjamin kebahagiaan. Apalah daya baginya yang hidup miskin. Pada akhirnya dia harus bisa menerima semua kenyataan pahit yang datang kepadanya.

"Marisha.."

"Ehh.. apa yang kau lakukan. Kenpa kamu malah memelukku? Apa dengan mencium keningku masih belum cukup untukmu? Cepat lepaskan tangan kotormu itu dari tubuhku!"

"Diamlah! Sebelum berpisah aku minta padamu, jagalah dirimu baik-baik, jaga kesucian dirimu, jangan sampai kesucianmu dikotori oleh lelaki yang belum tentu serius mau menikahimu, jangan terlalu tergoda oleh harta, lihatlah dia." Menunjuk ke arah Ba'Ong yang tergeletak pingsang. "Dia tadi bilang akan pergi bersamamu ke Hotel. Kamu pasti paham apa yang akan dia lakukan padamu ketika nanti di Hotel kan? Tapi sekarang dia pingsan. Sebagai hadiah tambahan, aku bersedia berbaik hati membantu membangunkan dia, agar kamu tidak kesusahan membawa dia masuk ke dalam mobil, lihat baik-baik." Rey melepas pelukannya terhadap Marisha. Lalu dia pun mendekati Ba'Ong.

"Apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Marisha.

"Tentu saja membangunkannya," jawab Rey. "Aku hitung sampai tiga yah, satu.. dua.. ti..gaa.. hiyyaahh."

Rey membangunkan Ba'Ong. Akan tetapi, cara Rey membangunkannya sedikit unik. Pertama-tama, dia membukakan kedua kaki Ba'Ong sampai selangkangannya terbuka. Kedua, Rey menggunakan punggung kakinya dan menyepakkannya ke selangkangan Ba'Ong yang menyebabkan perubahan energi, yaitu energi gerak berubah menjadi suara.

"Aaarrrgghhhhh!" Suara teriakan Ba',Ong yang nampak sedikit tidak nyaman.

"Rey apa yang kamu lakukan?" Tanya Marisha yang nampak panik.

"Tentu, membantumu membangunkannya," jawab Rey dengan santai. "Sekarang dia sudah bangun kamu segera bawa dia ke dalam mobil, bukannya kalian akan ke Hotel setelah ini?"

"Aargghh bajingan! Apa yang sudah kulakukan pada adik kecilku! Ini sangat sakit!" Kata Ba'Ong yang tiba-tiba menyela.

"Tidak ada kok." Jawab Rey dengan santainya, seolah-olah tidak ada yang terjadi.

"Arrgghhh!!! Cepat! Cepat bawa aku ke Rumah Sakit!" Pinta Ba'Ong kepada Marisha.

Tiba-tiba Rey menyela, "Eh bukannya kalian akan pergi ke hotel? Kenapa malah Rumah Sakit? Apa Rumah Sakit adalah hotel pribadi kalian?"

"Arrghhh!! Cepat Marisha aku sudah tidak tahan!"

"Iya iya." Jawab marisa.

"Hati-hati kalian! Semoga hubungan kalian bahagia setelah ini." Kata Rey kepada mereka yang terlihat sudah masuk ke dalam mobil.

*****

Tidak terasa waktu pun silih berganti. Detik menjadi menit, menit menjadi jam sampai akhirnya malam hari pun tiba. Setelah kejadian tadi siang, Rey memutuskan untuk tidur lebih awal agar semua yang baru saja dia alami bisa terlupakan walaupun cuman sesaat. Akan tetapi, ketika Rey akan tidur, tiba-tiba muncul sinar dari cincin permata yang melingkar di jarinya dan muncul sebuah panel pesan yang sedikit transparan dengan gambar sepasang suami istri di dalam panel tersebut. Rey teringat kata- kata pengurus panti asuhan yang mengurus Rey dulu, bahwa cincin tersebut sudah melingkar di jarinya sejak dia masih bayi. Rey teringat panel pesan biasanya muncul lewat gadget atau gelang khusuh yang sering dipakai petugas kemiliteran dalam bertugas. Tetapi kali ini berbeda, bukan muncul melalui gadget atau gelang khusus militer melainkan muncul melalui cincin.

*****