Margaretta menuntun doggy doll-nya mengitari ruangan yang didominasi oleh cahaya lampu kemerahan, sesekali menyabetnya dengan cambuk berumbai di tangannya. Kecepatan langkahnya tidak menentu hingga membuat boneka di dalam latex itu kewalahan mengikutinya. Margaretta membawanya ke depan Vincent, menunjukkan betapa lelaki itu menikmati terkurung dalam balutan benda ketat dan penutup kepala yang menyerupai hewan piaraan.
Vincent mengelus moncong yang menutupi wajahnya, menghalangi indra penglihatannya, dan memberinya wujud yang berbeda. Dalam fantasinya, Farell adalah benda yang dikehendaki pemiliknya yang bisa disulap menjadi anjing. Collar yang menempel di lehernya menyimbolkan bahwa Ia ada dalam kendali pemasangnya, Margaretta.
Malam ini lelaki itu mewujudkan apa yang hidup di pikiran dan hatinya, melepaskan segala rasa dalam raga dan menggantinya dengan kenikmatan untuk dikendalikan, ditentukan, dan melakukan perintah.