Bella tidak menyangkal bahwa dirinya menikmati apa yang Vincent lakukan kepadanya. Alih-alih Ia yang mengulum batang kehormatannya, lelaki itu justru yang mengendalikan gerakan kepala Bella dengan cengekaraman di rambut kepalanya. Tangan kekar lelaki itu menangkup kepalanya dan memaju mundurkannya, menenggelamkan ke selangkangannya hingga Bella merasa tenggorokannya penuh.
Erangan dan racauan lelaki itu memenuhi sisi dalam mobil, pendingin ruangan sudah tidak mampu lagi melawan hawa panas yang mereka hasilkan. Bella terengah-engah ketika lelaki itu memberinya kesempatan untuk mengambil napas.
"Twice, please," ucap Vincent sembari mengembalikan Bella ke posisi semula.
"Ah, it's amazing," racau Vincent.
Bella merasa lega dan bersikeras agar bisa memberikan yang terbaik bagi lelaki itu, Ia menggerakkan lidahnya dan menggelitik di antara kuluman bibirnya. Di atas sana, wajah lelaki itu menahan pelepasannya sekeras mungkin.