Bella kembali menjalani rutinitasnya setelah melewati hari-hari yang menyenangkan, tangan dan matanya kembali berkutat di depan layar laptop. Karena bekas luka di pantatnya dan di beberapa permukaan kulit lainnya belum sembuh, Bella tidak bisa duduk dengan bebas. Ia menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang dan ditopang oleh tumpukan bantal agar tidak makin sakit.
Pada saat menjalani sesi Ia sangat menikmatinya, tetapi sekarang hal ini justru sangat menyiksa. Bella berkali-kali meringis karena tidak sengaja menggerakkan tubuhnya dengan kasar dan bekas lukanya terbentur kasur. Ia menepiskan diri untuk menikmati rasa sakit yang tengah Ia rasakan karena pekerjaannya sangat menumpuk setelah seharian bersama Vincent.