Vincent bergerak cepat menikmati gadis di bawahnya, mengabaikan erangannya karena baru kali ini Ia mendapatkan Bella saat Ia sepenuhnya sadar. Bella memejamkan mata, sesekali Ia membukanya namun menghindari tatapan lelaki itu. Jadi inikah yang mereka lakukan di Lombok berbulan-bulan lalu? Ia sama sekali tidak menyadari apa yang mereka lakukan waktu itu. Bahkan kata Vincent Ia terang-terangan memintanya lagi dan lagi.
Lelaki di atasnya tidak lekas berhenti dan nampak menahan apa yang Ia rasakan, membuat napas Bella terengah-engah karena pikirannya melayang. Vincent tidak akan berhenti sebelum dirinya juga melakukan pelepasan, karena itulah Bella tidak akan menyangkal apapun yang Ia rasakan. Ia melepaskan apapun yang ada dalam dirinya.
"Datanglah untukku, Dewiku," racau Vincent.
Samar-samar Bella merasa seperti pernah mendengar ucapan itu, tetapi Ia tidak teringat sama sekali di mana dan kapan Ia mendengarnya.
"Dewiku, datanglah," racau Vincent lagi.