Baik Surya dan istrinya menundukkan kepala, seolah mengenang percakapan itu.
Setelah sekian lama, Nabila mengangkat kepalanya, "Apa yang dimaksud Pak Dirga dengan ini? Apa tidak ada orang di Indonesia yang bisa memerankan Salama dengan baik kecuali Sharon?"
Surya tetap diam sepanjang waktu, mengisap sebatang rokok dan menghembuskan asapnya ke dalam ruangan. Diam-diam dia juga merasa sedikit tertekan.
"Kupikir Pak Dirga tidak akan melakukan ini tanpa tujuan. Sikapnya mungkin akan terlihat jelas saat Sharon datang untuk audisi besok."
——
Keesokan harinya, Dirga mengikuti audisi dengan Sharon, dan Surya serta istrinya merasakan tekanan. Mereka mengatur seseorang untuk membawa Sharon ke belakang panggung untuk merias dan mengganti kostum, sementara pasangan itu berada di luar dan berbicara dengan Dirga.
Ketiga orang itu duduk mengelilingi lingkaran kecil beberapa hari yang lalu, dan topiknya secara alami muncul dengan audisi aktor.