Tiffany berdiri di depan jendela apartemennya, menghadap pemandangan di jalan. Ingatan masa lalu berputar di depan matanya. Orangtua Tiffany adalah siswa berprestasi di bidang musik. Di bawah pengaruh keluarganya, Tiffany yang masih sangat muda sudah memiliki bakat artistik.
Ketika Tiffany di sekolah menengah, akademi seni sedang merekrut siswa, tetapi Tiffany tidak memenuhi kualifikasi, jadi tidak dapat mendaftar untuk ujian. Dia merasa frustasi. Pada saat itu, kebetulan seorang gadis yang sudah mendaftar terpaksa membatalkan niatnya karena suatu alasan. Tiffany, yang pandai menyanyi dan menari, pergi ke sana atas nama gadis itu. Meskipun pada akhirnya ia tidak berhasil dalam "penipu", hal itu membuat Tiffany lebih percaya diri karena mendapat pujian saat audisi.
Pengalaman audisi yang gagal tidak memadamkan semangat Tiffany, tetapi justru membuatnya ingin berjuang lebih keras. Seperti saat ini, berkat semangatnya, Tiffany terbang kembali ke Indonesia dari San Francisco.