Film dimulai dengan suasana malam hujan yang gelap dan lampu jalan yang berliku-liku. Pada saat ini, penonton dengan jelas melihat sebuah menara lonceng di gereja. Hujan deras mengguyur hingga membuat tanah menjadi penuh dengan genangan air. Air dari langit menghantam tanah seperti ribuan jarum yang diiringi dengan suara petir yang menggelegar dan awan gelap. Guntur besar terus bersahutan, membuat bumi bergetar.
Kamera beralih ke bagian dalam menara tersebut. Ada sekelompok merpati yang bergegas pergi karena dikejutkan oleh petir. Mereka terbang dengan tidak beraturan.
Pada saat ini, suara seorang wanita yang agak dingin terdengar, seolah-olah dia sedang menceritakan dirinya sendiri atau sedang membuat narasi tentang kondisi batinnya. Sepertinya dia sedang membicarakan tentang keluhannya, tetapi dia tidak jelas. Dalam narasinya, kamera semakin maju ke arahnya. Para penonton yang bermata tajam bisa melihat seorang wanita berbaju hitam berjongkok di pagar batu.