"Chicco akan sangat senang mendengarmu memujinya begitu banyak," kata Handoko.
Dirga berpikir bahwa Handoko sedang bercanda, jadi dia dengan sopan mengatakan bahwa dia juga sangat tertarik pada Chicco dan ingin mengenalnya jika dia memiliki kesempatan.
"Chicco kebetulan adalah bagian dari perusahaan ini. Aku akan mengajakmu menemuinya, bagaimana?" Melihat senyum lembut Handoko, Dirga tidak percaya bahwa akan ada kebetulan seperti itu. Ketika Pak Gunawan mendorong Chicco, yang sedang duduk di kursi roda, ke ruang rapat tersebut, Dirga menjadi semakin yakin bahwa ini adalah sesuatu yang telah direncanakan Jembatan Imaji.
Chicco berjuang untuk bangun dari kursi roda dan berjabat tangan dengan Dirga, tapi Pak Gunawan terkejut. Terlepas dari Chicco yang benar-benar menantikan pertemuan ini, kondisinya masih sangat lemah. Dirga yang melihat ini pun tidak bisa diam saja, dia buru-buru melangkah maju untuk memeluknya dengan lembut.