Chereads / Love Rain / Chapter 45 - Menanti Tanpa Kepastian

Chapter 45 - Menanti Tanpa Kepastian

"Iya Sam, tadi gue reflek menuju pintu karna bel berbunyi terus."

"Sorry ya kak?"

"Iya, gak papa Sam."

"Bulan Juni aku berangkat ke luar negeri kak."

"Hati-hati ya!"

"Kakak jaga diri baik-baik ya!"

"Pasti Sam, berarti tinggal tiga bulanan ya lu pergi?"

"Iya."

"Mau kenang-kenangan apa dari gue?"

"Aku boleh minta?"

"Boleh lah, sebagai kakak gue harus bahagiain adik gue."

"Tapi kan aku bukan adek kakak."

"Anggap saja seperti itu, kita sama-sama anak tunggal kan?"

"Iya."

"Nanti kabarin aja kalau udah tahu pengennya apa."

"Siap kak."

~~~~~

"Ra? Bibir lu kenapa?"

"Kepentok Wit."

"Boong banget sih?"

"Hehehhe."

"Kenapa ih?"

"Kemarin di cafe ada sedikit problem Wit."

"Lu berantem?"

"Jambak-jambakan sih lebih tepatnya."

"O iya, kalau cewek kan emang berantemnya jambak-jambakan. Emang ada apa sampai kayak begitu?"

"Adalah pokoknya."

"O iya, tugas gambar teknik udah selesai?"

"Udah dong."

"Liat dong liat!"

"Liat apa nyontek?"

"Dua-duanya Ra," ucap Dewita meringgis.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS