"Wit, gue berani ngomong hal ini, cuman sama elu doang. Karena gue yakin, kalau gue ngomongin hal ini ke Juna, dia bakal marah, melebihi rasa marah lu, ini." Ucap Ara, dengan mata yang sudah mulai berkaca-kaca.
"Ra, gue yakin lu bisa bertahan. Jadi, jangan kayak gini, ya?" ucap Dewita, sambil memegangi tangan Ara.
Pertahanan Ara runtuh. Runtuh, hingga mengalir dengan deras, air mata yang coba ia tahan. Dewita memeluk tubuh Ara, dengan erat. Tubuh mereka berdua, bergetar dengan hebatnya. Tangisan mereka saling bersahutan, hingga tanpa mereka sadari, ada seseorang yang melihat keduanya tengah menangis.
"Lu harus kuat, Ra!" batin seseorang, yang tengah melihat Ara dan Dewita, menangis bersama.
***
Di sebuah rumah yang pernah ditinggali oleh Ara, Wisnu tengah duduk santai berdua, bersama dengan lelaki oriental, yang sudah Wisnu kenal. Dialah Sammy.