Sampai akhirnya, ia benar-benar hanyut, dan terus menarikan gerak tangannya, menghasilkan sebuah lukisan yang sangat indah. Lukisan, yang akan membuat seseorang yang melihatnya, akan tertulari, dengan senyum yang dilukis oleh Juna.
Tanpa sadar, terik matahari pagi, menembus jendela ruang galeri milik Juna, melalui celah-celah kaca jendela, yang tidak tertutupi oleh gorden. Sebuah ketukan, menyadarkan Juna. Ia menghentikan kegiatannya, dan menatap ke pintu ruangan.
Ada sosok wanita, yang masih terlihat berantakan rambutnya, karena baru bangun tidur. Bahkan, muka bantalnya pun, belum ia basuh dengan air dingin. Sama seperti Juna, yang langsung memasui galeri, sesaat setelah bangun tidur.
"Morning, Sayang?" sapa Juna, yang masih memengangi kuas, sambil tersenyum ke arah gadis tersebut.
"Pagi," jawabnya lemas, dan berjalan menuju Juna.