"Karna Kakak, udah hadir di hidup, aku" jawab Sammy.
"Berarti, kita sama-sama, merasa bahagia." ucap Ara.
"Hem em," Sammy menimpali.
Sammy memutuskan pergi, pergi ke tempat ia seharusnya KOAS. Setelah menemani Ara sarapan, dan ia pun ikut sarapan, Sammy meninggalkan sebuah laptop, yang ia bawa sedari tadi. Laptop tersebut, milik Ara. Laptop yang menyimpan, beberapa rahasia tentang Ara. Lebih tepatnya, tentang penyakit Ara. Sammy menjadi orang yang sangat usil akhir-akhir ini. Usil membuka beberapa folder yang Ara simpan, tapi tenang, Sammy hanya membaca tentang riwayat penyakit Ara, bukan membaca yang lainnya.
"Li, kamu udah sarapan?" tanya Ara, saat melihat Dahlia, mendekati dirinya.
"Belum, Kak. Kesiangan tadi." ucapnya sedih.
"Yaudah, ini di makan! tadi dibawain sama dokter Sammy, aku gak bakal habis dua porsi, kecuali kalau bakso mah, aku sanggup." Ara tersenyum.
"Ini beneran, buat aku, Kak?" Dahlia memastikan.