Hari ini hari sabtu, Michelle terbangun lebih siang dari biasanya. Saat dering handphone nya berbunyi, ia baru terbangun. Ia mengambil hand phone nya dan melihat siapa yang menelponnya. Ternyata yang menelponnya adalah Alex. Kemudian Michelle mengangkat telponnya dengan suara yang terdengar seperti baru bangun tidur. Alex memberi tahu Michelle bahwa waktu menunjukan pukul 7 pagi. Michelle pun terkejut karena ia bangun kesiangan. Alex memberitahu Michelle bahwa ia sudah ada di depan rumahnya.
"Tapi aku belum mandi lex".
"Iya,, gak apa2, masa kamu mau membiarkan cowo setampan aku ini diluar sendirian, nanti aku digodain ibu – ibu komplek lagi", Alex memohon untuk dibukakan pintu.
"Haha, bisaan deh, yaudah bentar ya. Telpon nya aku matiin dulu".
Michelle menyimpan handphone nya, lalu membukakan pintu untuk Alex. "Taraaa,, ini aku bawain sarapan". Alex selalu memperlakukan Michelle dengan baik, meski sebenarnya Michelle merasa risih. Kemudian Michelle pergi mandi, dan Alex pun duduk di ruang tamu untuk menunggunya.
Sementara itu, Tjokro masih tidak mau bangun tidur. Padahal hari itu adalah pelepasan tim basket untuk pergi berkompetisi ke Malaysia. Gery sangat susah payah membangunkannya. Ia menggaruk – garuk kepalanya dan kemudian berfikir untuk mencari kaos kaki Tjokro.
"Nah ini nih, kaos kaki punya kakek umur 350 tahun".
Gery melompat ke atas kasur Tjokro, lalu dia mendekatkan kaos kaki ke hidung Tjokro.
"Jurus Kaos Kaki Extra Smelll", teriak Gery sambil kipas – kipasin kaos kaki ke hidung Tjokro.
"HUACIIIMMMM..", Tjokro pun bersin - bersin.
"Hahaha rasakan itu", Gery menertawakan Tjokro.
Tjokro langsung bangun dan pergi ke kamar mandi. Gery menunggu Tjokro di depan rumah sambil bersiap memakai sepatunya. Setelah siap. Mereka masuk ke dalam mobil. Lalu Gery mengajarkan Tjokro cara mengendarai mobil.
"Yang sebelah situ, itu gas,, sebelah sini rem,, nah ini rem tangan, sama ini buat oper gigi", Kata Gery yang sedang mengajarkan Tjokro.
"Hah oper gigi? mau dikemanain gigiku?", Tanya Tjokro.
"Bukan gigi mbah laa,, gigi mobil nya,, nih ,, ayo injek gas nya pelan – pelan"
Tjokro menginjak gas dengan kencang dan mobil melaju sangat kencang, "Stop – stop ,,, tolong!!! bisa mati gue!!! injek rem nya!", Teriak Gery.
Ngikkkkk,,
Mobil berhenti mendadak. Dengan sabar Gery mengajari Tjokro sampai akhirnya mereka tiba di stadion tempat pelepasan tim basket. Gery senang sekali datang bersama om nya yang terkenal tampan itu. Para ibu – ibu orang tua atlet tentu saja terpana dengan ketampanan Tjokro.
"Wah siapa itu tampan sekali", Puji ibu - ibu
"Tidak mungkin itu ayahnya, pasti dia om nya", Ibu yang lainnya berkomentar.
Saat itu Miki datang bersama ibu nya.
"Mik, itu siapa nya Gery?", tanya ibunya Miki.
"Itu Om nya, baru datang dari luar negeri 2 bulan yang lalu", jawab Miki.
"Wah,, ganteng kali mik"
"Apa pula mamak ni,, ingat umur mamak laa", Miki lelah dengan sikap ibunya yang juga ngefans dengan Tjokro.
Lalu Miki berpamitan dengan ibunya untuk memasuki gedung olah raga itu. Sementara ibu - ibu yang lain mendatangi ibu nya Miki, mereka ingin tau tentang Tjokro. Dengan sok kenalnya si ibu Miki bercerita tentang Tjokro yang merupakan Om nya Gery, Kapten tim basket pelajar nasional Indonesia.
Sementara itu Alex dan Michelle sedang dalam perjalanan menuju lokasi yang sama dengan Gery untuk melepas team Cheerleader. Dan di perjalanan mereka berbincang – bincang. Alex bertanya kepada Michelle mengenai makan malamnya bersama Tjokro, rupanya Michelle sangat bahagia. Melihat Michelle yang semakin hari semakin tertarik pada Tjokro, Alex pun nampak tidak senang. Michelle pun menyadari hal itu dan menanyakannya pada Alex.
"Engga kok, aku seneng kalo kamu seneng, aku bahagia kalau kamu bahagia", tegas Alex yang berusaha tetap manis di depan Michelle.
Sesampainya di lokasi, Michelle membuka sabuk pengaman, Alex bergegas keluar mobil mewahnya dan membukakan pintu Michelle. Kemudian Alex mengulurkan tangannya, Michelle meraihnya dan keluar pintu, kemudian mereka berdua melihat ke arah Tjokro yang sedang dikerubungi ibu – ibu untuk dimintai foto. Dari jauh Michelle geleng – geleng kepala sambil tersenyum. Alex sangat kesal melihat Tjokro dikelilingi ibu2. Ia berbicara dalam hati, "Hadeuhh itu orang gaya nya udah kaya artis aja, menjijikan".
Michelle mengajak Alex untuk segera masuk ke gedung olahraga itu. Tiba – tiba ada orang tua Atlet yang menyadari kedatangan Alex si putra orang terkaya di Indonesia. Segerombolan ibu – ibu itu pun pergi mengerubungi Alex dan minta Foto, wajah Alex langsung sombong ke Tjokro. Iya menaikan alis nya untuk menandakan bahwa ia lebih terkenal dibanding Tjokro. Karena gerah di kerubungi ibu – ibu Michelle pun pelan – pelan meloloskan diri, kemudian Michelle menemui Tjokro
Dari jauh Tjokro memandangi Michelle yang sedang berjalan mendekat ke arahnya. Tjokro terpesona sekali ketika melihat Michelle menghampirinya. Rambut Michelle yang terurai dan ikal itu seperti terbang terbawa angin,, semyum Michelle pada Tjokro begitu indah, membuat Tjokro tidak bisa mengalihkan pandangan nya dan tak bisa berhenti tersenyum. Michelle jalan selangkah demi selangkah dan akhirnya ia memegang bahu Tjokro.
"Tjokro", panggil Michelle sambil menyentuh bahu Tjokro.
"Eh,, ayam,,ayam,, kaget", Tjokro pura - pura terkejut.
Michelle tertawa, lalu ia mengajak Tjokro untuk masuk ke gedung olah raga untuk menyaksikan acara pelepasan tim basket pelajar nasional yang akan bertanding di Malaysia.
Acara pelepasan pun dimulai, semua keluarga atlet telah berkumpul di dalam aula, lalu sebagai kapten tim basket, Gery pun memberikan sambutan. Semua bersorak menyambut Gery. Setelah Gery sambutan, lalu Pak Mentri Pemuda dan Olahraga memukul gong yang menandakan tim basket resmi di lepas untuk bertanding.
Gong..Gong..Gong..
Terdengar bunyi suara Gong yang dipukul Pak Mentri dan diikuti tepuk tangan penonton. Acara pun selesai, Alex bergegas mencari Gery untuk melancarkan rencana jahatnya. Ia jalan mendekati Gery yang sedang makan Ice Cream.
"Hai Gery,, masih inget kakak?", Sapa Alex.
"Oh tau dong,, siapa yang gak kenal kak Alex, Seluruh Indonesia juga tau", Jawab Gery.
Lalu Alex berbohong pada Gery, ia mengatakan bahwa Tjokro memintanya untuk mengantarkan Gery pulang ke rumah. Dengan polosnya Gery mempercayai semua ucapan Alex, Gery pun ikut pulang bersama Alex.
Dimobil, Gery belum juga sadar jika ia akan diculik oleh Alex. Alex berhenti di lobby sebuah apartemen, disana bodyguard nya Alex sudah menunggu Gery. Perasaan Gery mulai tidak enak, lalu Alex mengatakan bahwa Tjokro akan menjemputnya di Aprtemen itu. Gery yang polos langsung saja percaya dengan ucapan Alex. Kemudian Alex pergi meninggalkan Gery, dia balik ke Acara untuk menjemput Michelle.
Sementara itu Gery di bius oleh bodyguardnya Alex. Bodyguard itu memberikan minuman yang berisikan obat bius. Gery meminum minuman tersebut tanpa ragu dan kemudian pingsan. Setelah pingsan, Gery dibawa ke unit apartemen milik Alex dan dikuncikan didalam apartemen itu.
Tjokro kebingungan mencari Gery.
"Mik,, Miki liat Gery gak ya?", tanya Tjokro kepada Miki.
"Wah gak liat aku om, tadi ku lihat dia lagi makan ice cream disitu", jawab Miki.
"Waduh kemana ya itu anak, yaudah deh nanti kalau ketemu Gery suruh telpon om ya Mik".
"Ok om".
Tjokro pergi meninggalkan Miki dan terus mencari Gery. Tjokro bertemu dengan hantu anak – anak yang sedang bermain. Lalu ia bertanya pada hantu itu
"Hei adik – adik, kalian liat mas Gery gak?", tanya Tjokro pada hantu - hantu itu.
"Gery kapten basket itu? wah itu idolaku".
"Iya,, liat gak dimana?", tanya Tjokro lagi.
"Tadi dia pergi sama om – om yang tinggi dan sipit", jawab para hantu cilik itu.
Tjokro pun mencurigai Alex. Ia kemudian mencari Alex, dan ternyata Alex sudah berada di parkiran bersama Michelle. Tjokro menanyakan tentang Gery pada Alex, Alex pun pura - pura tidak tahu. Dengan suasana hati yang bingung Tjokro tidak sempat membaca pikiran Alex, ia langsung pergi meninggalkan Alex dan Michelle.
Tjokro bergegas memacu mobil yang baru dia pelajari hari ini. Ibu –ibu di pinggir jalan terkejut karena mobil melaju seperti angin. Namun Michelle masih berdiri di parkiran menatap jalanan, tatapan nya kosong memikirkan Tjokro. Alex mengambil tangan Michelle dan menggandengnya hingga ke mobil. Alex membukakan pintu mobil. Michelle hanya tersenyum dan masuk ke dalam mobil. Disepanjang perjalanan Alex melihat Michelle murung dari kaca spion.
***
Gery terbangun dan sadar sudah ada di tempat tidur di sebuah apartemen.
"Hoaaamm,, ah dimana aku? ini apartemen siapa?".
Lalu Gery teringat saat ia di beri minuman oleh orang asing. Gery pun mengingat bahwa ia telah dikerjai. Lalu ia mencoba membuka pintu tetapi ia terkunci. Seorang hantu perempuan menghampirinya.
"Aduhh dikunci lagi,, toloooonggg,,, tolongg dong, bukain dong…. hiksss", teriak Gery.
"Gak akan kebuka dek,, percuma,, dikunci dari luar", ucap si hantu.
"Hah,, kamu siapa?", tanya Gery.
"Setan", jawab si hantu.
"Tauu,, tapi maksud aku, kamu emang tinggal disini?", tanya Gery Lagi
Lalu hantu itu bercerita bahwa ia telah berada disitu jauh sebelum tempat itu dibangun menjadi apartemen. Tepatnya 300tahun yang lalu, sejak ia masih hidup. Gery menanyakan siapa pemilik dari apartemen itu, lalu sang hantu memberitahu Alex lah pemiliknya. Sang hantu ternyata ngefans dengan Alex yang tampan itu, bahkan ia berkata tidak akan melepaskan Gery demi Alex. Kemudian Gery bertanya apakah ia mengenal Tjokro seorang mahapati kerajaan kasaktian. Pria itu lebih tampan dari Alex. Sang hantu pun menceritakan sebuah cerita yang ia dengar dari ibunya.
"Ibu ku pernah cerita, katanya dia sangat tampan, namun kisahnya sangat tragis, ia di tembak mati oleh kakak kandung kekasihnya".
Gery mengatakan bahwa saat ini Tjokro tinggal bersamanya. Jika hantu itu melepaskan dia, dia berjanji akan mengenalkan si hantu pada gusti patih Tjokro yang tampan itu. Namun si hantu tidak percaya, karena menurut cerita ibunya, Tjokro terbelenggu oleh dendamnya, dia tidak pergi kemana – mana dan dia menetap di puing – puing sisa keraton untuk menunggu kedatangan keturunan Jendral Stephen van de rulls demi membalaskan dendamnya. Lalu Gery menjelaskan bahwa Tjokro sudah bangkit kembali menjadi manusia dan tinggal bersamanya, Gery mengajak hantu itu ke rumahnya untuk bertemu Tjokro.
Sementara itu Tjokro terlihat sangat lelah, ia pulang ke rumah tanpa membawa Gery. Mbo Sum terkejut melihat Tjokro yang sangat muram. Lalu Si Mbo menanyakan keberadaan Gery. Tjokro berbohong dan mengatakan bahwa Gery menginap di rumah Miki agar Mbo Sum tidak khawatir.
Tjokro masuk kedalam kamar, kemudian Miki menelponnya. Ia mengangkat telpon sambil tiduran. Sementara Miki dan teman – temannya sudah ada di bandara dan siap berangkat ke Malaysia. Miki menanyakan apakah Gery sudah ditemukan, Tjokro pun menjawab ia belum berhasil menemukan Gery. Tjokro meminta Miki untuk sementara memimpin tim basketnya menggantikan Gery dan meminta Miki untuk menenangkan teman - temannya. Setelah pembicaraan selesai, Miki menutup teleponnya.
"Gimana mik, ada kabar gak soal Gery?", tanya Adi yang juga pemain basket
"Gery belum ketemu nih gaes", jawab Miki.
"Aduh,, mana babak ke 1 kita lawan thailand lagi, dia kan lumayan keren", kata atlet lainnya.
"Apapun itu kita harus semangat meskipun Gery belum di temukan, semua demi Gery gaes", Miki berusaha menyemangati teman - temannya.
Lalu Miki mengajak teman - temannya berdoa bersama dan kemudian melakukan tos agar semangat kembali. Semua mendekat ke arah Miki
"Demi kelancaran kompetisi kita", Teriak Miki.
"Ok,, 1,, 2,, 3,, Indonesiaa???"
"JUARAAAAAA", teriak para Atlet.
Kemudian semua betepuk tangan
"Ayo anak – anak kita check – in dulu", teriak pelatih.
Semua atlet menggeret koper mereka dan berjalan menuju counter Check in.