Chereads / Aku dan Kau "bukan kita" / Chapter 4 - Ternyata

Chapter 4 - Ternyata

Acha sampai di rumah dan langsung duduk di salah satu sofa berwarna biru muda tanpa mengganti seragam sekolah yang yang sudah bau matahari.lalu ia mengambil remote AC dan menyalakan, hidupnya terasa damai untuk beberapa menit di ruangan ini. matanya sengaja ia pejamkan agar ketenangan semakin ia rasakan.

Acha sendirian di rumah, orang tuanya sedang pergi dan Abang nya belum pulang dari kampus, Nathan memang sangat sering pulang terlambat dari kampus entah apa yang ia lakukan disana. Padahal ia tidak mengikuti organisasi apapun di kampusnya. tapi entah kenapa ia selalu ingin terlihat sibuk agar orang orang tidak menambah kesibukannya,dasar Nathan.

Keheningan di ruangan itu berakhir dengan suara hp acha yang menggangu ketenangannya untuk beberapa saat, 

Ting..

suara pertama tidak di hiraukan oleh Acha,ia masih tetap memejamkan matanya sambil membentangkan kedua tangannya.

Ting..

Ting...

Ting...

Ting..

suara suara itu membuat Acha sangat tergantung dan terpaksa membuka matanya yang masih ingin tertutup.

ternyata suara itu merupakan pesan dari grup di hp Acha yang beranggotakan Acha,Lala,dan Diana.

dengan berat hati Acha membuka HP-nya dan mendapati informasi bahwa Lala dan Diana mengajak Acha  menonton pertandingan basket, dengan iming iming bahawa di sana banyak cowok ganteng, sebenarnya iming iming itu sangat tidak mempan terhadap Acha,ia sering menemui cowok ganteng tanpa harus menonton pertandingan basket.

Sebenernya Acha tidak suka nonton pertandingan olahraga apapun itu,lebih tepatnya karena ia tidak mengerti dan tidak ingin mengerti tentang pertandingan olahraga. Baginya itu tidak ada manfaatnya sama sekali, tentu saja ia ingin langsung mengetik Kalimat penolakan, tetapi jempolnya tiba tiba berhenti.

Acha membayang sejenak bagaimana sunyi dan bosan yang akan melandanya bila ia hanya di rumah aja sendiri untuk waktu yang lama, di tambah lagi Acha belum tau jam berapa Abang dan orang tuanya akan pulang.

Alhasil Acha pun menerima ajakan dua temannya itu. dan menyuruh Lala dan Diana menunggunya di lokasi pertandingan.

Karena kejadian sepulang sekolah tadi, dimana Acha tidak memiliki aplikasi ojek online, maka tanpa berpikir panjang sekarang Acha langsung mendownload aplikasi dan mempelajari cara pengunaannya.

....

Setelah sampai di lokasi,Acha langsung di sambut dengan dua temannya yang sudah heboh dan tidak sabar untuk menonton pertandingan basket ini, Lala juga sudah mulai ketularan heboh yang di miliki Diana padahal sebelum berteman dengan Diana Lala tidak se heboh sekarang. tetapi tidak bisa di pungkiri kehadiran Diana di persahabatan Lala dan Acha memang membuat persahabatan mereka semakin seru.

Perbandingan berlangsung, tapi pandangan Acha hanya fokus pada hp yang dari tadi di genggamnya, bahkan Acha tidak peduli apa yang terjadi di lapangan basket itu sama sekali. bukan karena ada hal penting yang seadanya ia lakukan dengan hp nya tatapi memang saat ini bermain hp lebih menarik dari pada menonton pertandingan basket yang sama sekali tidak ia pahami

"Itu yang barusan masukin bola ke ring bukannya cowok yang tadi kita ketemu di kantin ya?" ucap Lala sambil menunjuk ke arah lapangan

"Oooo iya itu cowok yang tadi ngerasa di lihatin Acha" ucap Diana sambil melirik Acha yang duduk di samping nya

Mendengar nama nya di sebut Acha refleks melihat ke arah Diana lalu memalingkan pandangannya ke lapangan basket, sorot matanya mencari cowok yang baru saja di katakan oleh temannya. Dan bener saja cowok itu Memeng sedang ada di lapangan basket

"Dia pemain basket ternyata?" ucap Acha pelan tapi masih bisa di dengar oleh kedua temannya

"Kenapa Cha,lo suka ya sama dia?" tanya Lala sedikit curiga

"Suka?ya enggak lah" ucap Acha mengelak

Cowok itu kembali memasukan bola lagi ke ring  yang secara spontan membuat beberapa cewek di samping Acha  meneriakkan nama Ringgo.

"Oooo jadi namanya Ringgo,banyak juga ya fens nya" ucap Acha dalam hati

"Gila nih cewek berisik banget sih" ucap Lala protes karena mulai merasa tidak nyaman dengan suara suara bising.

"Biarin aja lagi la namanya juga mereka ngefens sama cowok itu, dan kayanya gue juga bakalan jadi salah satu fens nya deh." ucap Diana sok manis sambil meletakkan tangan di dagu

"Dih..lo mau jadi fans cowok dingin kaya dia, tadi aja kita ketemu di kantin dia sibuk sama hp nya, mending sama  temennya yang satu lagi udah baik ramah lagi" orang yang di maksud Lala adalah Alex Prakasa teman Ringgo yang di jumpai mereka di kantin tadi

"Kalian jangan langsung nyimpulin sikap oranglah kan kita juga baru kenal sama mereka." ucap Acha mendadak sok bijak

"Tumben bijak" ucap Lala heran dan menatap Acha

"Gue mah emang bijak, pinter,cantik sabar lagi" ucap Acha sombong sambil menjelaskan kelebihannya yang masih di ragukan

"Nyesel gue bilang lu bijak" ucap Lala dan kembali fokus melihat pertandingan.

"Serah lu dah cha" ucap Diana dan

kembali menatap ke lapangan.

Setelah tau bahwa Ringgo yang menjadi pemain di pertandingan ini,Acha jadi fokus melihat ke arah lapangan dan tidak memperdulikan suara suara sumbang yang memanggil Ringgo.

Tanpa di sadari kedua sudut bibir Acha terangkat dan membentuk senyuman indah saat melihat Ringgo yang lagi lagi memasukan bola ke ring.

"Masa sih gue suka sama dia?" ucap Acha dalam hati sambil memperhatikan gerak gerik Ringgo dengan bola basket itu.

"Bener juga sih kata Diana dia wajar banyak fans nya karna dia emang keren ," Acha melamun sambil melihat Ringgo di lapangan

"iiih apa apa sih ini gue kok jadi mikirin dia" lamunan Acha berakhir

Pertandingan berakhir,tim Ringgo lah yang menjadi pemenang dalam pertandingan kali ini.

Sebelum pulang Acha melihat ada seorang cewek berambut panjang menghampiri Ringgo untuk memberikan selamat atas kemenangan tim nya.

Kejadian itu membuat Acha menjadi kepo tentang siapa cewek berambut panjang itu dan apa hubungannya dengan Ringgo,karena gerak gerik cewek itu bukan hanya seperti seorang fans biasa.

Saat sedang asik melihat Ringgo dan cewek itu, tiba tiba hp Acha berbunyi,tenyata ada pesan dari Nathan, yang memberitahu akan menjemputnya. Sedangkan Lala dan Diana sudah  pulang duluan karena Diana belum izin pada orang tuanya ingin nonton basket. orang tua Diana memang terkenal sedikit galak dan lumayan mengekang Diana, tetapi Diana tidak pernah kehabisan akal untuk bisa melakukan hal yang ia mau

Acha duduk di sebuah kursi sambil menunggu kedatangan Nathan, Acha tampak santai sambil mengerak gerakan kakinya seperti anak SD yang sedang menunggu jemputan.

saat sedang menunggu Acha secara tidak sengaja mendengar obrolan dua orang cewek yang juga sedang duduk di samping nya

"Keren banget sih...tadi Ringgo, makin jago aja dia main basket"

"Iya sumpah udah gitu makin ganteng lagi"

"Tapi gue denger denger dia belom punya pacar loh"

"Serius? gue mau deh daftar jadi pacar pertama nya Ringgo"

"Dihhh lo pikir Ringgo mau sama Lo?"

"Iya juga sih, tapi siapa pun pacar pertama nya Ringgo nanti adalah cewek paling beruntung di dunia"

Mendengar percakapan mereka membuat Acha menjadi semakin penasaran tentang Ringgo,dan semua kepopuleran nya. Ringgo memang keren tapi ia bukanlah artis kenapa ia sangat terkenal di lingkungannya.

Nathan sampai dan langsung menyerbu Acha dengan banyak pertanyaan.

"Tadi lo pulang sekolah sama siapa?" tanya Nathan saat baru saja memberhentikan motornya

"Naik ojek online" jawab Acha santai, sambil naik ke motor Nathan

"Emang ada aplikasinya" tanya  Nathan lagi

"Tadi di pesenin sama temen,tapi sekarang aku udah ada" jawab Acha lagi

"Bagus deh jadi kalo Abang gak bisa jemput tinggal pesen ojol aja" ucap Nathan sambil memberikan helm pada Acha

"Iya" jawab acha datar sambil memakai helm