Ervan bersama dengan Revan dan Laura menyusul Maura di ruang bayi, mereka telah ke kamar rawat Maura tadi, tapi ternyata Maura tidak ada disana.
Suster memberi tahu kalau Maura ada di kamar bayi, mereka pun turut menyusul Maura karena memang ingin melihat juga bayi itu.
Ketiganya menoleh bersamaan ketika melihat mereka bertiga datang, Maura tersenyum melihat Ervan, panjang umur kerena baru saja Firly menanyakan Ervan dan sekarang sudah datang.
"sini sayang"
Ervan menghampiri meski sedikit kesal karena disana ada Firly, Kania dibuat pusing dengan 4 wajah itu, kenapa bisa samaan seperti itu.
"udah sehat kan bayinya"
"udah lebih baik, hanya saja memang masih tidak boleh digendong"
"tidak apa, sabar"
Ervan mengusap kepala Maura sayang, Firly melihatnya senang sepertinya memang kebahagiaan Maura akan segera dimulai.
Kania sedikit mengangguk, wajah bayi itu memang mirip dengan wajah lelaki di samping Maura.
"Firly sejak kapan disini"
