Maura begitu gelisah berada di tempat tidur, sejak semalam Maura merasakan perutnya bermasalah.
Sebentar hilang dan sebantar datang lagi, Maura sampai tak bisa tidur, dan sampai sekarang Maura masih saja tidak bisa istirahat.
"kenapa malah tambah menekan"
Maura bangkit dan berjalan keluar kamarnya, rasa mulasnya perlahan menghilang ketika Maura berjalan seperti ini.
Maura mengusap perutnya, meminta agar penghuni di dalam sana tetap baik-baik saja.
Bekali-kali Maura duduk, berjalan, dan berbaring, tapi tetap saja mulas di perutnya itu ada.
Dan semakin kesini, rasanya semakin kuat menekan Maura.
Berulang kali Maura mengatur nafasnya untuk tetap mendapatkan ketenangan, jika penghuni di dalam sana bergerak rasa mulasnya pun akan kembali terasa.
Maura tersenyum tapi harus meringis ketika mulasnya menekan lagi.
"ssss .... kenapa ini"
Maura meraih ponselnya dan menghubungi Ervan disana, Maura takut sekarang dan ingin Ervan ada bersamanya saja.
"ke rumah sekarang, perut aku sakit"
