Matahari sudah menunjukan sinarnya, pagi hari sinar matahari terasa sangat menghangatkan.
Sehangat hati Gilang saat ini, sejak semalam bunga-bunga di dalam hati Gilang terus saja bermekaran.
Kehamilan Gista sangatlah membuatnya bahagia, kehamilan itu juga sangat diinginkan Gilang.
Mereka benar-benar diberikan kesempatan untuk hal itu, pagi ini Gilang melihat Gista yang masih terlelap dalam balutan selimut hangatnya.
Semalaman Gista menangis, karena teringat kembali pada Risna, apa yang diinginkan Risna kini telah terjadi.
Gista telah bisa mengandung anak dari Firly, tapi kenapa Risna justru pergi dan tidak.menemani Gista dimasa kehamilannya.
"sayang, bangun dong, ayo katanya mau ke Dokter"
Gista terusik dengan seuara dan sentuhan Gilang di pipinya, mata Gista masih sangat berat untuk terbuka kenapa Gilang harus mengganggunya sekarang.
"jadi ke dokter gak .... kalau gak jadi aku mau ke kantor"
