Kania telah sampai di halaman rumahnya, Bima dengan cepat mengeluarkan kembali kursi rodanya, dan mendorongnya masuk setelah Kania duduk disana.
"Kania bisa jalan sendiri, pah"
"gak apa-apa, kan kamu udah setuju jadi gak usah ngomel"
Kania terdiam tak lagi menjawab, sepanjang perjalanan .... Kania sudah sangat kesal dengan Juli, jadi Kania sudah tak mau banyak bicara lagi.
"buka sayang pintunya"
Kania menoleh dan melihat Juli yang sibuk dengan ponselnya disana, benar kan .... Juli memang menyebalkan sekali.
Kania lantas mendorong pintu rumahnya agar terbuka, Kania mengernyit bersamaan dengan kedua matanya yang membuat.
Kania tak percaya dengan apa yang dilihatnya di depan sana.
"selamat datang kembali di rumah tercinta kamu, nona manis"
Ucap Firly, Kania menggeleng .... bagaimana bisa seperti itu, Firly kenapa ada di rumah Kania sekarang.
"hallo, kenapa diam saja"
Kania tersenyum dan bangkit seketika, lalu memeluk Firly disana.