Firly sedang bersama Kania sekarang, Firly sudah janji mengajak Kania makan malam bareng, meski tetap di Hotel tapi Kania juga setuju dengan ajakan Firly tanpa merasa keberatan sedikit pun.
"ayo duduk"
"terimakasih"
"ok"
Keduanya duduk dan terdiam menunggu makanan pesanan mereka datang ke mejanya.
"disini, berapa sewanya, kamu pernah kesini sebelumnya"
"pernah dulu pas awal mulai pembangunan"
"kamu dapat tukangnya dari mana"
"dari Bali, mereka yang telah membangun hotel aku di Bali, makanya aku percayakan proyek disini pada mereka juga"
Kania mengangguk paham, pantas saja Firly bisa seperti itu berlaku pada mereka, rupanya mereka memang sudah bekerjasama lebih lama.
"kenapa memangnya, kok tanya itu"
"gak apa-apa, aku cuma kepo aja, memangnya gak boleh aku tanya itu sama kamu"
"boleh, kenapa juga gak boleh"
Kania tersenyum mendengar jawaban Firly, Kania fikir kalau Firly akan kembali memarahinya, karena dianggap terlalu banyak pertanya tentang urusannya itu.
"silahkan"
