Revan dan Laura keluar dari mobil, sore ini mereka berencana untuk melanjutkan kembali melengkapi keperluan pernikahan mereka.
Revan sudah merasa cukup dengan semuanya, Revan tak peduli lagi dengan Khanza dan siapa pun dalang teror itu.
Yang jelas Revan ingin pernikahannya bisa cepat terlaksana, agar Revan bisa bena-benar menjaga Laura setiap waktunya.
Revan menjempu Laura di Restoran dan lamgsung menuju lokasi mereka janjian bertemu.
Revan memutuskan untuk menentukan desain undangan pernikahannya dengan Laura, dan Revan akan mencetaknya sebanyak mungkin.
Revan tak peduli dengan biayanya, gang terpenting akan datang banyak tamu undangan, untuk memeriahkan pernikahannya nanti.
Revan mengetuk pintu dihadapannya, sebuah rumah dan mungkin itu rumah pribadi pemilik usaha percetakan tersebut.
"cari siapa"
Tanya seorang wanita paruh baya yang membukakan pintu.
"saya ada janji sama Davina, dan saya disuruh datang kesini"
"oh iya, mari silahkan masuk"