Firly melempar ponsel Maura dengan kesal, Maura yang ada disampingnya menunduk dengan memejamkan matanya.
Firly begitu marah dengan Maura saat ini, Maura terasa sangat menguji kesabaran Firly.
"ada apa kalian ini, Firly jangan seperti itu"
Ucap Patricia, bukan menerima .... Firly justru meminta Patricia untuk keluar saja dari ruangannya.
"iya tapi jangan kasar-kasar gitu"
"mami keluar aja udah, gak usah berisik"
Patricia menggeleng, setelah melirik Maura sesaat, Patricia lantas keluar dari ruang kerja Firly, meninggalkan Maura dan Firly disana.
"mau mohon dengan cara apa lagi sekarang, harus apa lagi yang aku rusak"
Maura menggeleng, Maura hanya ingin menghubungi Ervan disana, tapi kenapa Firly begitu keras melarangnya.
Maura merindukan Ervan, Maura memang tidak mengerti kenapa tiba-tiba rindu itu datang dengan begitu dalam.
Maura hanya ingin mendengar suara Ervan saja, meski hanya kurang dari satu menit pun Maura tidak akan keberatan.